Modal Asing Keluar Pasar Saham Rp 886 Miliar, IHSG Sesi I Turun 1,08%
Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada sesi I perdagangan hari ini, Rabu (26/2), turun 62,24 poin atau 1,08% ke level 5.724,9. Turunnya indeks domestik salah satunya didorong modal asing yang keluar dari pasar saham hingga Rp 886,13 miliar.
Kinerja IHSG hingga siang ini sejalan dengan bursa saham Asia dan global yang juga di zona merah karena ketakutan investor terkait potensi virus corona berkembang menjadi pandemi global.
Hingga pukul 12.30 WIB indeks Kospi turun 1,07% diikuti Strait Times dan Nikkei 225 yang turun 1,03%. Kemudian indeks Shanghai Composite dan Hang Seng kompak terkoreksi 0,60%. Sebelumnya, dari bursa saham Amerika Serikat (AS), indeks Dow Jones turun 3,15%, S&P 500 turun 3,03%, dan Nasdaq turun 2,77%.
“WHO menegaskan belum mengkategorikan COVID-19 sebagai pandemi global, namun penurunan bursa saham di seluruh dunia menunjukkan adanya kepanikan bahwa dampak ekonomi virus akan lebih besar dari perkiraan,” kata analis Valbury Sekuritas, Alfiansyah dalam risetnya.
(Baca: Kapitalisasi Pasar Saham AS Amblas Rp 24.000 Triliun Imbas Corona)
Adapun saham-saham yang menjadi sasaran jual investor asing hingga berakhirnya sesi I di antaranya Bank Mandiri Tbk (BMRI) senilai Rp 191,5 miliar, kemudian Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 146,3 miliar, serta Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) Rp 104,9 miliar.
Investor asing juga melepas saham Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai yang cukup besar, masing-masing Rp 78,3 miliar dan Rp 45,2 miliar.
Jumlah saham yang diperdagangkan pada sesi I mencapai 3,45 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai 3,65 triliun. Sebanyak 259 saham terkoreksi, 97 saham naik, dan 130 saham tidak berubah alias stagnan.
Seluruh indeks sektoral pada sesi I siang ini terkoreksi. Namun koreksi IHSG terutama didorong oleh indeks sektor industri dasar yang anjlok 3,84%, aneka industri turun 1,64%, infrastruktur turun 1,63%, consumer turun 0,81%, dan tambang turun 0,86%.
(Baca: IHSG Diramal Naik Ditopang Insentif Corona, Saham LQ45 Direkomendasi)
Di sektor industri dasar, koreksi dipimpin saham Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) yang turun 6,73%, Barito Pacific Tbk (BRPT) turun 6,39%, Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) turun 5,52%, Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) turun 4,31%, dan Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (TPIA) turun 5,52%.
Koreksi pada sektor aneka industri dipimpin saham Astra International Tbk (ASII) yang turun 2,01%, Astra Otoparts Tbk (AUTO) turun 1,38%, serta Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) turun 1,25%.
Selain itu ada saham Transcoal Pacific Tbk (TCPI) uang turun 6,16%, Garuda Indonesia Tbk (GIAA) turun 3,31%, Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) 2,23%, Indosat Tbk (ISAT) 1,79%, Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) 1,67%, serta XL Axiata Tbk (EXCL) 1,55% di sektor infrastruktur.
(Baca: Kembali Terkoreksi, IHSG Turun hingga 8,13% Sejak Awal Tahun Ini)