200 Pabrik Garmen Kamboja Terancam Setop Operasi Akibat Corona

Image title
Oleh Ekarina
27 Februari 2020, 19:49
200 Pabrik Garmen Kamboja Terancam Setop Operasi Akibat Corona.
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Ilustrasi pabrik garmen. Sekitar 200 pabik garmen di Kamboja terancam berhenti beroperasi karena kekerungan bahan baku seiring terganggunya pasokan bahan baku dari Tiongkok.

Sebanyak 200 pabrik garmen di Kamboja terancam berhenti beroperasi atau memperlambat produksi akibat kekurangan pasokan bahan baku dari Tiongkok. Rantai pasok industri garmen negara itu terganggu seiring dengan penyebaran wabah virus corona di Tiongkok yang juga telah menyebar ke 44 negara lain.  

Juru bicara Kementerian Tenaga Kerja Kamboja, Heng Sour mengatakan ada sekitar 10 pabrik yang mempekerjakan lebih dari 3.000 pekerja telah menyampaikan rencana penghentian sebagaian aktivitas produksi kepada pemerintah.

"Dari prediksi serta survei aktual tentang dampak coronavirus, diketahui bahwa pada Maret akan ada sekitar 200 pabrik terancam kekurangan bahan baku. Hal itu akan mempengaruhi sekitar 110.000 pekerja," kata Heng Sour seperti dikutip Reuters, Kamis (27/2). 

(Baca: Australia Bersiap Virus Corona Jadi Pandemi Global)

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen telah menjanjikan keringanan pajak ke pabrik-pabrik garmen yang terganggu rantai pasoknya serta terdampak pengenaan tarif yang lebih tinggi setelah Uni Eropa menarik kebijakan preferensi perdagangan terkait hak asasi manusia (HAM).

Menurutnya, pemerintah juga akan membantu perusahaan membayar 60% dari upah yang hilang kepada pekerja jika produksi dihentikan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...