Kepala BKPM: Investasi di Papua Untungkan Segelintir Orang

Dimas Jarot Bayu
27 Februari 2020, 16:42
Investasi di Papua Untungkan Segelintir Orang, Ini Strategi kepala BKPM
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Ilustrasi, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bersiap mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, investasi di Papua dan Papua Barat hanya menguntungkan segelintir orang. Karena itu, ia menyiapkan strategi supaya penanaman modal di wilayah itu dirasakan juga oleh warga.

“Lebih banyak (investasinya) dikuasai oleh sekelompok orang,” kata Bahlil di Sorong, Papua Barat, Kamis (27/2). Namun, Bahlil tidak memerinci kelompok yang dimaksud.

Ia hanya mencontohkan, pepohonan di hutan milik masyarakat adat ditebang oleh perusahaan besar untuk lahan perkebunan kelapa sawit. Tetapi, masyarakat sekitar tak mendapat keuntungan dari penebangan itu.

Karena itu, pemerintah mendorong investasi hijau di Papua dan Papua Barat. Bahlil optimistis, masyarakat mendapatkan manfaat langsung dengan menerapkan strategi tersebut.

(Baca: BKPM Ungkap 8 Masalah Investasi di Papua Barat)

Sebab, investasi hijau akan melibatkan masyarakat sekitar dan menyasar usaha sektor menengah dan bawah. Komoditas yang disasar yakni kokoa, kopi, pala, dan rumput laut.

Keempatnya merupakan komoditas yang kerap dibudidayakan masyarakat Papua dan Papua Barat. “Ke depan ini yang akan kami ubah. Investasi bagus, tapi keterlibatan masyarakat, dimanfaatkan potensinya secara maksimal,” kata dia.

Untuk menyukseskan program itu, BKPM akan mempermudah penanaman modal di sektor kakao, kopi, pala, rumput laut, perikanan, dan ekowisata. Selain itu, izin investasi terkait perkebunan kelapa sawit di Papua dan Papua Barat dihilangkan.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...