5 Jurus BI Tenangkan Pasar di Tengah Kasus Positif Virus Corona

Agatha Olivia Victoria
2 Maret 2020, 15:47
Bank indonesia, bi, virus corona, kebijakan BI, perlambatan ekonomi, dampak virus corona
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona membuat investor global menarik penempatan dananya di pasar keuangan negara berkembang.

Bank Indonesia mengeluarkan lima kebijakan baru guna menenangkan pasar yang bergejolak akibat kekhawatiran penyebaran virus corona. Kebijakan ini dikeluarkan di tengah pengumuman pemerintah terkait dua kasus positif covid-19.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan kekhawatiran terhadap penyebaran virus corona membuat investor global menarik penempatan dananya di pasar keuangan negara berkembang. Mereka mengalihkan dana tersebut ke aset keuangan dan komoditas yang dianggap aman seperti surat berharga AS dan emas.

"Kondisi ini kemudian menekan pasar keuangan dunia dan memberikan tekanan depresiasi cukup tajam pada banyak mata uang global, termasuk Indonesia," ujar Perry di Jakarta, Senin (2/3).

Melihat kondisi tersebut, pihaknya pun memutuskan untuk mengeluarkan lima kebijakan baru guna menjaga stabilitas ekonomi dan pasar keuangan. Kebijakan tersebut, yakni pertama, meningkatkan intervensi di pasar keuangan dengan triple intervention atau intervensi tiga lapis di pasar spot, surat berharhga negara, dan domestic nondelivery forward atau DNDF.

"Semua diarahkan untuk stabilitas nilai tukar rupiah agar pasar yakin BI selalu ada," jelas Perry.

(Baca: Jokowi Nyatakan 2 WNI di Indonesia Positif Virus Corona)

Kedua, menurunkan rasio giro wajib minimum atau GWM valuta asing pada bank umum dari 8% terhadap total dana pihak ketiga, menjadi 4% dari total DPK. Kebijakan ini berlaku mulai 16 Maret 2020 dan diperkirakan bakal menambah likuiditas valas mencapai US$ 3,2 miliar.

Ketiga, menurunkan GWM rupiah sebesar 50 bps unruk perbankan yang membiayai kegiatan ekspor dan impor. Ketentuan ini akan berlaku mulai 1 April 2020 dan pelaksanaannya akan dikoordinasikan dengan pemerintgah.

"Sebagaimana diketahui setelah ada virus corona, eksportir dan importir kesulitan. Kami harapkan bank dapat membantu membiayai ekspor impor dan mengkompensasi kenaikan biaya pedagangan yang dialami eksportir dan importir," kata Perry.

Keempat, BI memperluas jenis dan cakupan underlying transaksi bagi investor asing didalam melakukkan lindung nilai, termasuk dalam DNDF. Ini diharapkan akan mendukung stabilisasi nilai tuka rupiah.

Halaman:
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...