Investor Berharap Stimulus Tangkal Corona, Bursa Saham Asia Bangkit

Happy Fajrian
2 Maret 2020, 13:00
bursa saham asia, virus corona,
ANTARA FOTO/REUTERS/Issei Kato
Pejalan kaki terpantul di kaca yang menunjukkan grafik indeks saham di luar bursa saham di Tokyo, Jepang. Bursa saham Asia hari ini, Senin (2/3) bangkit setelah koreksi massal pada perdagangan akhir pekan lalu.

Bursa saham Asia hari ini, Senin (2/3) bangkit setelah koreksi massal pada perdagangan akhir pekan lalu. Kebangkitan bursa Asia didorong oleh harapan adanya stimulus ekonomi untuk mengantisipasi dampak virus corona terhadap perekonomian di negara-negara yang terpapar.

Hingga pukul 12.00 WIB, indeks Shanghai Composite memimpin kebangkitan bursa saham Asia dengan kenaikan 2,94% setelah pada penutupan Jumat (28/2) anjlok hingga 3,66%. Kemudian indeks Nikkei 225 naik 1,44% setelah anjlok 4,07%.

Kemudian indeks Kospi naik 1,3%, Hang Seng naik 0,92%, serta Strait Times naik 0,27%. Ketiga indeks ini juga turun cukup dalam pada perdagangan akhir pekan lalu, Kospi turun 3,49%, Hang Seng turun 2,69%, sedangkan Straits Times turun 3,23%.

(Baca: Dua WNI Positif Virus Corona, IHSG Sesi Satu Ditutup Turun 1,02%)

Direktur eksekutif strategi investasi OCBC Vasu Menon mengatakan bahwa rebound-nya bursa asia karena berita buruk soal virus corona yang berbalik menjadi berita baik.

“Pelaku pasar mengatakan bahwa jatuhnya bursa akibat virus corona kemungkinan akan mendorong para pembuat kebijakan untuk meluncurkan stimulus. Stimulus ini menjadi kabar baik bagi pasar, setidaknya dalam jangka pendek,” ujar Menon seperti dikutip CNBC International, Senin (2/3).

Ekspektasi muncul ketua Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat (AS) Jerome Powell pada Jumat lalu menyatakan bahwa Fed akan mengambil langkah untuk mendukung ekonomi.

(Baca: Ada 202 Kasus Corona Baru di Tiongkok, AS & Eropa Perketat Turis Masuk)

Sementara itu dari Tiongkok, angka indeks PMI (Purchasing Manager’s Index) manufaktur yang jatuh ke angka 35,7 pada Februari diyakini akan mendorong bank sentral Tiongkok, People’s Bank of China (PBoC) mengeluarkan stimulus.

Sejak awal tahun ini bursa saham global tertekan sentimen menyebarnya virus corona. Penyebaran virus yang mulai marak di luar Tiongkok membuat investor dilanda kepanikan sehingga mendorong aksi jual yang membuat rontoknya indeks saham.

Hingga saat ini sekitar 85.000 orang terinfeksi di seluruh dunia, serta 2.900 orang meninggal akibat virus corona. Australia, Thailand, dan AS pun melaporkan kasus kematian akibat virus Covid-19 pertama di negaranya.

(Baca: Korban Tewas Tembus 3.000, Virus Corona Mulai Merebak di AS)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...