Rupiah Melemah di Tengah Ramalan IMF Ekonomi Global 2020 Lebih Buruk
Nilai tukar rupiah pada pembukaan pasar spot pagi ini, Kamis (5/3) melemah 0,3% ke level Rp 14.155 pper dolar AS, setelah melesat 1,19% pada perdagangan kemarin.
Selain rupiah, beberapa mata uang Asia turut melemah. Mengutip Bloomberg, dolar Singapura turun 0,04%, dolar Taiwan 0,01%, peso Filipina 0,06%, dan baht Thailand 0,05%.
Namun, mayoritas mata uang Asia justru menguat. Yen Jepang naik 0,02%, dolar Hong Kong 0,01%, won Korea Selatan 0,11%, rupee India 0,1%, yuan Tiongkok 0,5%, dan ringgit Malaysia 0,17%.
Sementara indeks dolar AS terhadap seluruh mata uang menguat 0,04% ke level 97,37.
(Baca: IMF Siapkan Pinjaman Rp 705 T untuk Penanganan Virus Corona)
Vice President Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai, sentimen stimulus masih menjadi positif untuk aset berisiko. "Namun demikian, isu pelambatan pertumbuhan ekonomi bisa menjadi penekan rupiah," kata Tjendra kepada Katadata.co.id, Kamis (5/3).
Pemerintah sebelmnya juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal I 2020 akan berada di bawah 5% akibat penyebaran virus corona.
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva dalam konferensi pers bersama Bank Dunia pada Rabu (4/3) waktu Washington menyebut pertumbuhan ekonomi tahun ini akan berada di bawah tahun lalu akibat dampak virus corona. Bank Dunia sebelumnya memproyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini akan mencapai 3,3%, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar 2,9%.