The Fed Pangkas Bunga, Mengapa Bank Sentral Lain Tak Tergesa Respons?

Agustiyanti
5 Maret 2020, 08:35
bank sentral as, the fed, suku bunga, bunga acuan as, virus corona, kebijakan moneter, stimulus bank sentral
ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Ilustrasi. Bank Sentral AS, The Federal Reserve memangkas bunga acuan 0,5% pada Selasa (3/3) waktu setempat.

Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve secara mendadak memangkas bunga acuan sebesar 0,5%. Pemangkasan bunga acuan dilakukan tak lama setelah korban tewas dan jumlah kasus virus corona meningkat signifikan di Negara Paman Sam tersebut.

Ini merupakan pertama kalinya The Fed memangkas bunga di luar jadwal pertemuan rutin sejak krisis finansial 2008. Kebijakan bank sentral AS biasanya diikuti oleh para pengambil kebijakan moneter lainnya di berbagai penjuru dunia.

Lantas, apakah langkah The Fed menurunkan bunga 'mendadak' ini kembali diikuti para bank sentral?

Dikutip dari Reuters, Bank of Canada mengikuti langkah darurat The Fed menurunkan bunga 0,4%. Mereka menyebut wabah virus corona memiliki berbagai kejutan yang negatif. Namun, ada bukti kuat bahwa bank sentral di zona euro, Jepang, Inggris, dan Swiss memilih untuk menghindari respons tergesa-gesa dengan mengikuti langkah The Fed.

Seiring dampak wabah virus corona yang sudah mengganggu rantai pasokan global, aktivitas industri, penerbangan, dan memukul pasar keuangan, bank sentral memiliki lebih banyak alasan untuk bertahan ketimbang mengeluarkan beragam amunisi.

(Baca: The Fed Pangkas Bunga, Sri Mulyani Yakin Modal Asing Masuk Bakal Deras)

Respons yang cepat dapat memperburuk aksi jual pasar karena seolah menimbulkan kesan kepanikan dari pihak pembuat kebijakan. Selain itu, kebijakan moneter kemungkinan tidak akan efektif lantaran membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berdampak pada ekonomi.

Selaib itu, sebagian besar bank sentral saat ini telah mengeluarkan beragam stimulis selama bertahun-tahun setelah krisis keuangan 2008. Kondisi ini membuat bank sentral harus mengambil langkah yang tidak biasa sehingga membutuhkan waktu dalam merangcang kebijakan.

Sumber yang akrab dengan pemikiran beberapa pembuat kebijakan utama mengatakan para gubernur bank sentral saat ini ingin menjaga tekanan kepada pemerintah untuk memimpin stimulus.

"Ada tekanan besar pada kami untuk bertindak. Kami mungkin dipaksa untuk mengambil langkah darurat tetapi kami akan mencoba untuk melawan. Tapi kami bahkan tidak yakin apa yang sedang kami lakukan, tidak tahu dampak sebenarnya," kata sumber yang akrab dengan kebijakan Bank Sentral Eropa atau ECB..

Menguatkan hal tersebut, Keduanya pembuat kebijakan di bank sentral zona euro Robert Holzmann dan Peter Kazimir memiliki rekam jejak berhati-hati dalam mengambil langkah cepat.

(Baca: Bank Dunia Kucurkan Pinjaman Rp 170 T Kepada Negara Terdampak Corona)

Pembuat kebijakan ECB mengadakan pertemuan tak terjadwal pada Selasa, tetapi untuk membahas tanggapan operasional terhadap virus corona seperti apakah akan mengadakan acara dan terkait kekurangan staf. Sumber yang mengetahui hal ini menyebut mereka tak membahas tanggapan kebijakan.

Para bank sentral sering kali mengambil kebijakan yang seiring sejak krisis keuangan global 2008.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...