Transaksi Shopee Capai Rp 249,4 T, Kerugian Induk Usaha Justru Naik

Fahmi Ahmad Burhan
5 Maret 2020, 11:37
Transaksi Shopee Rp 249,4 Triliun pada 2019, Kerugian Induk Usaha Justru Naik
Shopee
Ilustrasi, Country Brand Manager Shopee Rezki Yanuar, CEO Creativepreneur Putri Tanjung, dan Tech Blogger Ario Pratomo.

Perusahaan e-commerce Shopee mencatatkan transaksi (Gross Merchandise Value/GMV) US$ 17,6 miliar atau sekitar Rp 249,4 triliun sepanjang tahun lalu. Namun, kerugian induk usahanya, Sea Group justru melebar.

Kerugian Sea Group meningkat dari US$ 961 juta atau Rp 13,62 triliun pada 2018, menjadi US$ 1,46 miliar atau sekitar Rp 20,69 triliun tahun lalu. Padahal, laba kotor perusahaan naik hampir 4.000% secara tahunan (year on year/yoy), dari Rp 14,8 juta menjadi US$ 604,9 juta.

Begitu juga dengan total pendapatan yang disesuaikan naik 178,1% dari US$ 1 miliar menjadi US$ 2,9 miliar. (Baca: Transaksi Shopee Capai Rp 64,87 Triliun, Kerugian Induk Usahanya Turun)

Dalam laporan keuangan 2019, Sea Group menyebutkan bahwa total biaya penjualan dan pemasaran meningkat 37,5% menjadi US$ 969,5 juta. Rinciannya, beban penjualan dan pemasaran lini bisnis hiburan digital naik 59% dan e-commerce meningkat 27%.

Peningkatan terutama disebabkan oleh peluncuran gim dan pemasaran baru , e-sports, dan aktivitas untuk menggaet pengguna. Sedangkan kenaikan beban pemasaran di Shopee sejalan dengan strategi perusahaan menangkap peluang pertumbuhan pasar.

“Terutama disebabkan oleh peningkatan pemasaran merek serta kompensasi staf yang lebih tinggi dan biaya manfaat,” demikian dikutip dari laporan keuangan Sea Group. (Baca: Shopee Gandeng UMKM Lokal ke Pasar ASEAN)

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...