Ini Cara Bank BUMN Menekan Dampak Corona
Penyebaran virus Corona disinyalir berisiko mempengaruhi aktivitas ekonomi melalui risiko turunnya aktivitas perdagangan, pariwisata, dan beberapa sektor terkait, termasuk sektor finansial. Pemerintah Indonesia telah bersiap menahan laju dampak negatif tersebut terhadap perekonomian dalam negeri. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pun tidak tinggal diam. Setiap perusahaan mempersiapkan kontribusi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI sejak awal wabah COVID-19 merebak telah melakukan langkah-langkah konkret. Hingga awal 9 Februari 2020, BNI bersama BUMN lain (Garuda Indonesia, RNI, Bank Mandiri, Bank BTN, dan BNI Life) telah mengirimkan masker sebanyak 161.000 buah untuk WNI di Hong Kong, Korea, Singapura, dan Taiwan.
Adapun terkait dengan fungsi intermediasi, bank-bank Himbara tengah menuntaskan Stress Test untuk mengukur besaran dampak wabah COVID-19 terhadap berbagai industri. Langkah ini diperlukan untuk mencari peluang-peluang yang justru terbuka akibat dari wabah COVID-19. Tidak menutup kemungkinan bank-bank BUMN dapat berekspansi pada sektor-sektor ekonomi yang tidak terkena dampak wabah. "Kami juga melakukan pengkajian kebijakan-kebijakan yang dirilis oleh pemerintah, Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)," terang Wakil Direktur Utama BNI Anggoro Eko Cahyo di Jakarta, Jumat (6 Maret 2020).
Sementara itu, Bank Mandiri menerapkan serangkaian protokol khusus untuk mencegah penyebaran wabah virus Corona (Covid-19) di lingkungan Bank Mandiri. Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan, menjelaskan penyusunan protokol tersebut telah dilakukan unit Business Continuity Management (BCM) pada periode awal merebaknya wabah Covid-19 di dunia, dengan proses sosialisasi yang semakin diperkuat pasca pernyataan pemerintah yang mengonfirmasi adanya pasien terinfeksi Covid-19 di Indonesia. “Penyusunan protokol ini sebenarnya tidak terlepas analisa keseluruhan terhadap dampak penyebaran virus Covid-19, termasuk terhadap bisnis dan operasional perseroan. Penerapannya pun, kami pastikan dilakukan secara berhati-hati agar tidak mengganggu kenyamanan nasabah, tamu dan karyawan,” jelas Rully.
Peluang Baru
Upaya membuka peluang baru tersebut juga dilakukan melalui aktivitas-aktivitas nyata oleh bank – bank BUMN. Seperti yang dilakukan BNI, yang mengundang 30 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai mitra binaan BNI ke Jakarta, pada 2-3 Maret 2020. Pelaku UMKM yang berasal dari berbagai kota di Indonesia ini diberi pelatihan terkait update terbaru pada industri di dunia. Juga peluang-peluang yang masih terbuka, hingga cara memperbaiki produk agar sesuai dengan minat pasar internasional. Pemberi materi didatangkan langsung dari New York, atas kerjasama BNI dengan Konsulat Jenderal RI di New York. Para pelaku UMKM juga dikurasi untuk dipilih sebagai wakil dalam Pameran New York Now di Amerika Serikat nanti.
Sementara Bank BTN kian masif menggandeng berbagai mitra untuk membuat ekosistem perumahan tetap berlangsung dengan baik. Bank yang berfokus di segmen kredit perumahan ini baru saja meluncurkan produk BTN Solusi yang menawarkan bunga single digit dengan bundling payroll. "Sebelumnya kami juga memiliki program HFC [Housing Finance Center] bekerjasaa dengan SBM ITB dan UGM dalam penyiapan pelatihan srtingkat mini MBA bidang properti yang menghasilkan pengusaha muda di bidang properti untuk membuka berbagai bisnis perumahan baru yang memerhatikan berbagai aspek untuk keberlanjutan bisnis," jelas Direktur Utama Bank BTN Pahala N. Mansury.
Pahala menambahkan sudah ada sekitar 5.000 pengusaha muda yang sudah siap untuk memainkan peran sebagai pengusaha muda bidang properti mendukung program pemerintah dalam sejuta rumah.
Bagi Bank BTN, stimulus di sektor perumahan dari pemerintah juga akan semakin membuat bisnis perumahan terus berjalan. "Apalagi sektor perumahan memiliki multiplier effect lebih dari 171 industri lainnya, jadi kami melihat nilai ekonomi yang dihasilkan akan berlipat ganda dan diharapkan dapat membantu menopang keberlanjutan ekonomi nasional," ujar Pahala.
Gaya Hidup Sehat
Di BNI dikembangkan Program Healthy Lifestyle for Hi-Movers Tahun 2020. Di dalam program tersebut, BNI menegaskan kepada seluruh pegawainya untuk mengikuti langkah-langkah preventive umum dengan tujuan menjaga kesehatan, serta langkah-langkah Preventive yang secara Khusus dilakukan untuk melindungi diri dari Wabah COVID-19.
Untuk preventif umum, BNI mengharuskan pegawai beserta keluarga meningkatkan kondisi kesehatan dengan cara memperhatikan personal hygiene, mengonsumsi makanan sehat, bersih, dan bergizi, serta mengonsumsi multivitamin yang ditunjang olahraga rutin. Mewajibkan penggunaan masker bagi pegawai yang sakit di lingkungan kantor. Serta menyediakan vaksin influenza bagi pegawai.
Adapun langkah-langkah preventive khusus BNI menekankan agar pegawai dan keluarga inti menghindar dari bepergian ke lokasi-lokasi yang tergolong sebagai negara terjangkit COVID -19, baik untuk kepentingan dinas, maupun personal. Apabila tidak bisa dihindari maka pegawai diwajibkan melindungi diri sebaik mungkin dengan menjadi kesehatan dan menggunakan masker secara baik dan benar. Pegawai yang akan kembali dari negara terjangkit wabah COVID – 19 agar memeriksakan diri ke rumah sakit yang ditunjuk pemerintah, untuk mendapatkan surat keterangan sehat sebelum kembali ke kantor.
BNI juga mengoptimalkan pembersihan ruang kerja dan sarana penunjangnya secara detail menggunakan desinfektan, menyediakan alat ukur suhu tubuh untuk memeriksa setiap pegawai atau tamu yang masuk ke lobi utama Gedung.
Khusus bagi pegawai dari kantor cabang luar negeri atau pegawai yang sedang tugas belajar di negara yang terjangkit wabah wajib menggunakan masker dengan baik saat bepergian ke tempat umum. Membatasi perjalanan ke luar rumah apabila tidak bersifat urgent.
Hal serupa juga dilakukan BRI. “Saat ini, BRI telah menerapkan prosedur Thermoscreening dan penggunaan hand sanitizer bagi para pengunjung Kantor Pusat Bank BRI di Jakarta dengan menaruh beberapa Thermotermal Infrared yang dapat mendeteksi suhu tubuh pengunjung dan nasabah BRI. Penerapan ini adalah langkah pencegahan untuk membatasi ruang gerak penularan virus di wilayah kerja BRI,“ ungkap Amam Sukriyanto dari BRI. Amam juga menambahkan, Bank BRI menerapkan sepuluh anjuran Gerakan Masyarakat Sehat ke seluruh Unit Kerja BRI.