Black Monday 9 Maret yang Dibayangi Sejarah Kejatuhan Bursa Dunia

Pingit Aria
10 Maret 2020, 20:54
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Senin (2/3/2019) sore, ditutup melemah 91,46 poin atau 1,68 persen ke posisi 5.361,25. Se
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/ama. Covid-19
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (2/3/2019). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari Senin (2/3/2019) sore, ditutup melemah 91,46 poin atau 1,68 persen ke posisi 5.361,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 20,21 poin atau 2,3 persen menjadi 859,33, melemah setelah pengumuman dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) positif terkena virus Covid-19 (Corona Virus Desease).

Senin kelabu alias Black Monday, julukan yang disematkan oleh pelaku pasar atas fenomena rontoknya indeks perdagangan di pasar modal global, Senin (9/3) kemarin.  Indeks harga saham gabungan atau IHSG anjlok 6,58% ke 5.136.

Kondisi serupa terjadi pada indeks utama di kawasan Asia, Eropa, dan Amerika. Penyebabnya, pelaku pasar panik dengan turunnya harga minyak dan penyebaran virus corona.

Advertisement

Fenomena Black Monday ini mengingatkan pada kejadian serupa di Wall Street, 19 Oktober 1987. Perdagangan hari itu menjadi yang terburuk dalam sejarah A.S.

Kala itu, Dow Jones Industrial Average terjun bebas hingga 22,6%. Indeks S&P 500 yang menjadi saham di Amerika Serikat (AS) merosot 20,5% atau lebih dari 520 poin dan Nasdaq turun 11,4% atau setara dengan penurunan sebesar 750 poin.

(Baca: Pasar Saham yang Tergelincir Minyak dan Terinfeksi Virus Corona)

Tahun 1987 sebenarnya terbilang moncer. Harga saham di AS terus meningkat sepanjang tahun, dengan tiga indeks utama AS mencapai rekor tertinggi pada akhir Agustus. Namun, pada September, masing-masing indeks mulai turun sekitar 2%. Penurunan ini belum membuat investor panik.

Memasuki bulan Oktober, penjualan di pasar ekuitas AS semakin meningkat. Dow Jones Industrial Average dan indeks S&P 500 sempat turun lebih dari 9% dalam sepekan sebelum Black Monday.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement