Defisit APBN Diramal Melebar Imbas Virus Corona, Rupiah Justru Menguat

Agatha Olivia Victoria
10 Maret 2020, 16:43
Defisit APBN Diramal Melebar Imbas Virus Corona, Rupiah Justru Menguat
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Ilustrasi, petugas menghitung uang pecahan dolar AS di Plaza Mandiri, Jakarta, Jumat (1/11/2019).

Pemerintah memperkirakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 melebar, karena mewabahnya virus corona. Meski begitu, nilai tukar rupiah di pasar spot justru menguat 0,28% ke level Rp 14.351 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini.

Selain rupiah, beberapa mata uang Asia lainnya menguat. Dikutip dari Bloomberg, dolar Singapura naik 0,02%, dolar Taiwan 0,32%, dan won Korea Selatan 0,94%. Begitu juga dengan peso Filipina dan baht Thailand masing-masing meningkat 0,12% dan 0,22%.

Sedangkan yen Jepang, dolar Singapura, rupee India, Yuan Tiongkok, dan ringgit Malaysia melemah. Yen turun 2,05%, dolar Singapura 0,3%, rupee 0,41%, yuan 0,03%, dan ringgit 0,47%.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR, rupiah berada di level Rp 14.411 per dolar A atau turun 69 poin dibanding level kemarin. (Baca: Sri Mulyani Proyeksi Defisit APBN Tahun Ini Bengkak Efek Virus Corona)

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan defisit anggaran tahun ini naik menjadi 2,2% hingga 2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). "Ini seiring dengan ketidakpastian ekonomi akibat wabah virus corona," kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (10/3).

Ibrahim memperkirakan mata uang garuda menguat pada perdagangan besok (11/3). Setidaknya rupiah akan berada pada level Rp 14.300-Rp 14.380 per dolar AS.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...