Defisit APBN Diramal Melebar Imbas Virus Corona, Rupiah Justru Menguat
Pemerintah memperkirakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020 melebar, karena mewabahnya virus corona. Meski begitu, nilai tukar rupiah di pasar spot justru menguat 0,28% ke level Rp 14.351 per dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini.
Selain rupiah, beberapa mata uang Asia lainnya menguat. Dikutip dari Bloomberg, dolar Singapura naik 0,02%, dolar Taiwan 0,32%, dan won Korea Selatan 0,94%. Begitu juga dengan peso Filipina dan baht Thailand masing-masing meningkat 0,12% dan 0,22%.
Sedangkan yen Jepang, dolar Singapura, rupee India, Yuan Tiongkok, dan ringgit Malaysia melemah. Yen turun 2,05%, dolar Singapura 0,3%, rupee 0,41%, yuan 0,03%, dan ringgit 0,47%.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate atau JISDOR, rupiah berada di level Rp 14.411 per dolar A atau turun 69 poin dibanding level kemarin. (Baca: Sri Mulyani Proyeksi Defisit APBN Tahun Ini Bengkak Efek Virus Corona)
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memproyeksikan defisit anggaran tahun ini naik menjadi 2,2% hingga 2,5% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). "Ini seiring dengan ketidakpastian ekonomi akibat wabah virus corona," kata dia kepada Katadata.co.id, Selasa (10/3).
Ibrahim memperkirakan mata uang garuda menguat pada perdagangan besok (11/3). Setidaknya rupiah akan berada pada level Rp 14.300-Rp 14.380 per dolar AS.