Layanan Sejenis di Tiongkok Terdampak Corona, Gojek & Grab Antisipasi

Fahmi Ahmad Burhan
10 Maret 2020, 16:21
Layanan Sejenis di Tiongkok Terdampak virus Corona, Gojek dan Grab mulai Antisipasi
ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Ilustrasi, pengemudi ojek online menunggu penumpang di kawasan Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/11/2019).

Jumlah pengguna layanan berbagi tumpangan (ride-hailing) dan pesan-antar makanan (food delivery) di Tiongkok anjlok sekitar 50% imbas virus corona. Gojek dan Grab mencatat belum ada pengaruh dari wabah covid-19 terhadap layanan, namun mereka mulai mengantisipasi.

Head of Public Affairs Grab Tri Sukma Anreiano mengatakan perusahaan belum melihat dampak signifikan dari wabah virus corona terhadap layanan. "Tapi yang jelas saat ini kami antisipasi. Kami lakukan langkah-langkah mewaspadai dampak virus corona," kata dia di kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jakarta, Selasa (10/3). 

Perusahaan juga berfokus memberikan informasi terkait virus corona, supaya konsumen baik mitra pengemudi maupun penumpang tidak khawatir. "Kami bagikan masker 5 ribu lebih. Kami juga secara internal siapkan prosedur, berkoordinasi dengan pemerintah, mencatat nomor penting," ujar dia. 

(Baca: WHO Imbau Tak Pakai Uang Tunai, DANA, Gopay & LinkAja Panen Transaksi?)

Hal senada disampaikan oleh Vice President Corporate Communications Gojek Kristy Nelwan. Antisipasi wabah virus corona bahkan sudah diterapkan sejak Januari lalu.

"Upaya-upaya tersebut menjangkau seluruh ekosistem kami termasuk mitra driver, mitra merchant, mitra service provider dan lainnya," ujar dia kepada Katadata.co.id, akhir pekan lalu (6/3).

Perusahaan secara berkala menyosialisasikan informasi tentang covid-19 agar pengguna tidak panik. "Termasuk edukasi kami berikan mengenai cara pencegahan, serta himbauan untuk waspada dan menjaga kesehatan," kata dia.

Meski begitu, ada beberapa pengemudi yang merasa permintaan layanan mulai menurun seiring mewabahnya virus corona. Salah satunya mitra pengemudi Grab Qory Fadly. "Order turun lumayan dari 16 per hari pekan lalu menjadi hanya delapan atau sembilan," katanya.

Alhasil, pendapatannya menurun setengah dari biasanya mendapat Rp 146 ribu sehari. “Entah karena memang sering hujan atau pada khawatir virus corona, tapi yang jelas menurun," kata pria berusia 29 tahun itu.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...