Impor dari Tiongkok Terhambat, Stok Obat Masih Cukup hingga 1-2 Bulan

Image title
11 Maret 2020, 22:02
virus corona, impor obat, obat
KATADATA
farmasi

Wabah virus corona menghambat impor bahan baku obat dari Tiongkok. Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia menyatakan stok obatan-obatan fast moving atau obat yang paling banyak dibutuhkan seperti paracetamol, antiseptik dan ambroxol masih cukup untuk satu hingga dua bulan ini.

"Kami punya obat masih bisa sampai Maret dan April itu untuk fast moving item. Untuk yang slow moving sampai Juni dan Juli," kata Ketua Komite Perdagangan dan Industri Bahan Baku GP Farmasi Vincent Harijanto di Jakarta, Rabu (11/3).

(Baca: Tim Medis Pakai Jas Hujan, Kemenkes: Ada Stok Alat Perlindungan Corona)

Meski begitu, ia meminta masyarakat untuk tidak panik. Sebab, pihaknya telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sebab, impor terhambat bukan hanya karena pasokan barang terganggu, tapi pengurusan dokumennya di dalam negeri.

“Pihak BPOM dan Bea Cukai sudah janji untuk beri kemudahan, solusi kalau kesulitan itu timbul,” ujarnya.

Sejauh ini, perusahaan farmasi di Indonesia masih banyak bergantung pada bahan baku dari Tiongkok. Menurut Vincent, 95% bahan baku obat berasal dari impor. Pemenuhannya, 65% dari Tiongkok dan 30% dari India.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...