Lembaga Eijkman Ungkap 2 Kendala Utama Vaksin Corona: SDM dan Biaya

Cindy Mutia Annur
15 Maret 2020, 18:28
eijkman, vaksin, virus corona, covid 19, kendala pengembangan vaksin
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pengunjung memakai masker saat mengunjungi Rumash Sakit Penyakit Infeksi Prof. Dr. Sulianti Saroso, Jakarta Utara. SDM dan biaya menjadi kendala utama dalam mengembangkan vaksin virus corona Covid-19.

Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengungkapkan dua kendala utama dalam mengembangkan bibit vaksin virus corona atau Covid-19 yakni sumber daya manusia (SDM) dan pendanaan.

Wakil Kepala Eijkman Profesor Herawati Sudoyo mengatakan, meski Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah menyebutkan bahwa pengembangan vaksin virus corona dapat memakan waktu 12 hingga 18 bulan, kecepatan pengembangan bibit vaksin tergantung dari dua aspek tersebut.  

Advertisement

Herawati menjelaskan, dari segi SDM pengembangan bibit vaksin ini memerlukan para ahli ataupun instansi yang kompeten terkait virus maupun pengembangan vaksin. Selanjutnya, dari segi pendanaan instansi sampai saat ini belum mengetahui bagaimana skema pendanaan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Seandainya memang (pengembangan bibit vaksin) ini merupakan prioritas, tetapi diperkirakan (pengembangannya) itu bisa memakan waktu kurang dari satu tahun," ujar Herawati saat ditemui di Jakarta, Minggu (15/3).

(Baca: Hadapi Corona, Sri Mulyani Bebaskan Bea Masuk Obat hingga Bahan Vaksin)

Dia mengatakan, instansinya sejauh ini baru sampai pada tahap pembicaraan dengan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), produsen vaksin milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Bio Farma, serta beberapa lembaga penelitian dari universitas terkait vaksin corona.

Eijkman nantinya bakal berperan untuk mengembangkan bibit vaksin corona. Selanjutnya, instansi bakal menggandeng instansi penelitian lain untuk meneruskan pembuatan vaksin tersebut.

Herawati optimistis pencegahan mewabahnya virus corona dapat dilakukan dengan pengembangan vaksin. Meskipun, menurut dia, saat ini progres pengembangannya masih sangat awal namun setidaknya Indonesia sudah mulai bergerak untuk 'maju' seperti negara lain yang lebih dahulu mulai mengembangkan vaksin tersebut.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement