Stimulus Tangkal Pandemi Corona, The Fed Pangkas Bunga Mendekati 0%

Agustiyanti
16 Maret 2020, 07:26
The fed pangkas suku bunga, the fed bunga nol, suku bunga as, pandemi corona, virus corona, ekonomi AS
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi. The Fed memangkas suku bunga acuannya menjadi di antara target 0% hingga 0,25%.

Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve mengambil langkah esktrim dengan memangkas suku bunga acuan mendekati nol pada Minggu (15/3) waktu setempat. Langkah ini dilakukan guna mendukung ekonomi AS selama pandemi virus corona.

The Fed memangkas Fed fund rate menjadi di antara target 0% hingga 0,25%. Bank Sentral AS sebelumnya telah memangkas bunga acuannya itu sebesar 0,5% menjadi 1% hingga 1,25% pada awal bulan ini.

Advertisement

Pemotongan suku bunga ini lebih cepat dari dugaan awal ini dirancang untuk mencegah kredit macet dan gangguan pasar keuangan. The Fed terakhir kali memangkas suku bunga hingga mendekati nol saat krisis keuangan global lebih dari satu dekade lalu.

Dewan Gubernur The Fed telah menetapkan pertemuan minggu ini dan seharusnya melaporkan hasil pertemuan pada Rabu (18/3). Namun, The Fed mengambil langkah darurat lantaran khawatir langkah pelonggaran moneter tak efektif jika menunggu tiga hari lagi. The Fed tak akan mengadakan pertemuan lagi akhir pekan ini.

Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengatakan dalam konferensi pers bahwa langkah tersebut akan memiliki pengaruh signifikan pada aktivitas ekonomi dalam waktu dekat dan akan mendorong aktivitas ekonomi di luar AS.

(Baca: IHSG Diramal Menguat Ditopang Ragam Stimulus, Cermati Saham Blue Chip)

Ekonomi AS diperkirakan bakal tertekan hingga kuartal kedua akibat pandemi corona, tetapi menolak memprediksi resesi atau masa depan perekonomian. Menurut Powell, ini bergantung pada seberapa luas dan lama penyebaran Covid-19.

Selain pemotongan suku bunga, The Fed juga mengatakan akan membeli obligasi treasury senilai US$ 700 miliar dan sekuritas yang didukung hipotek. Bank Sentral AS juga mencapai kesepakatan dengan lima bank sentral asing lainnya, Bank of Canada, Bank of England, Bank of Japan, Bank Sentral Eropa dan Bank Nasional Swiss untuk menurunkan nilai tukar mata uang mereka untuk menjaga pasar keuangan tetap berfungsi biasanya.

The Fed terakhir menurunkan swap mata uang saat krisis utang Eropa pada 2011. Langkah ini membuat meminjam dolar AS lebih murah untuk bank-bank di seluruh dunia.

Swapping mata uang, khususnya dolar, adalah pokok transaksi keuangan global. Pasar mata uang global kekurangan dolar, mata uang safe-haven yang dibeli investor dan berbagai negara di saat krisis.

Langkah terkoordinasi ini akan menurunkan biaya pinjaman jangka pendek untuk bank-bank di seluruh dunia, dan diharapkan dapat a menjaga ekonomi global bersih dari krisis kredit habis-habisan yang mirip dengan yang dihadapi perekonomian dunia satu dekade yang lalu.

(Baca: Tangani Corona, RI Dinilai Belum Perlu Lockdown karena Berisiko Besar)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement