Setop Perdagangan Ketiga Kalinya dalam Sepekan, IHSG Kembali Anjlok 5%

Image title
17 Maret 2020, 15:51
ihsg hari ini, pembekuan perdagangan, trading halt, pasar modal
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/foc.
Layar informasi pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. BEI sore ini, Selasa (17/3) melakukan pembekuan sementara perdagangan saham atau 'trading halt' setelah IHSG kembali turun 5%.

Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali membekukan perdagangan saham selama 30 menit sore ini, Selasa (17/3). Pasalnya indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali turun 5% menyentuh level 4.456,09. Trading halt terjadi tepat pukul 15.02 WIB, dan dimulai kembali pada pukul 15.32 WIB.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, penurunan yang terjadi di pasar saham dalam negeri karena masih efek dari bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed) yang memangkas suku bunga mendekati 0%. "Jadi ada indikasi kepanikan akan terjadinya pelemahan ekonomi," katanya hari ini.

Pembekuan yang terjadi hari ini, menjadi yang ketiga kalinya selama sepekan terakhir. Sebelumnya trading halt pertama kali sepanjang sejarah pasar modal Indonesia terjadi pada perdagangan Kamis (12/3) pada pukul 15.33 WIB. Kemudian kedua kalinya pada keesokan harinya ketika perdagangan baru berjalan selama 15 menit.

(Baca: Masih Dipengaruhi Pandemi Corona, Bursa Saham Asia Tenggara Berguguran)

Sebelum mengeluarkan ketentuan baru, BEI hanya mengatur trading halt jika IHSG turun 10% dan 15% saja, seperti dalam Surat Keputusan Direksi BEI Kep-00366/BEI/05-2012. Dalam aturan tersebut dijelaskan bahwa jika IHSG turun lebih 10% dalam sehari, maka trading halt akan diberlakukan selama 30 menit.

Jika setelah dihentikan sementara namun IHSG masih terus turun hingga lebih dari 15%, maka diberlakukan trading suspend atau penghentian perdagangan sampai akhir sesi atau lebih dari satu sesi setelah mendapatkan persetujuan OJK.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...