Amankan Stok Pangan, Jokowi Disarankan Realisasikan Impor Beras

Image title
Oleh Ekarina
18 Maret 2020, 14:20
Amankan Stok Pangan, Jokowi Disarankan Realisasikan Impor Beras.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pekerja merapihkan beras di Gudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (27/2/2020). Pemerintah dinilai perlu merealisasikan impor beras untuk menjaga pasokan pangan.

Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi) disarankan segera merealisasikan impor beras. Opsi ini dilakukan untuk mengamankan pasokan pangan dan mengantisipasi kenaikan harga di tengah penyebaran virus corona jenis baru (Covid-19) dan menjelang ramadan serta Lebaran. 

Peneliti Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) Galuh Octania mengatakan, wabah Covid-19 di Indonesia tidak hanya dapat berimbas pada ekonomi secara keseluruhan tapi juga pada permintaan komoditas pangan pokok, salah satunya beras.

Advertisement

Oleh karenanya, pemerintah harus menjaga stabilitas harga beras terlebih menjelang Ramadan dan Idul Fitri dimana permintaan pangan biasanya akan lebih tinggi.

"Pemerintah perlu belajar dari apa yang terjadi pada gula, bawang putih dan bawang bombay. Sebab, pemerintah cenderung terlambat melakukan impor pada ketiga komoditas tersebut sehingga harga naik," katanya dalam keterangan resmi Rabu (18/3).

(Baca: Wabah Corona Merebak, Kementan Klaim Stok Pangan Aman hingga Agustus)

Akibat terlambat impor, ketersediaan komoditas tersebut di pasar terus menipis dibanding permintaan. Alhasil, konsumen harus membayar lebih mahal lantaran harganya yang naik.

Berdasarkan pantauan hargapangan.id, harga beras kualitas super II per 17 Maret 2020 berada di angka Rp12.700 per kilogram. Harga tersebut cukup stabil untuk saat ini. Kendati pemerintah dinilai tetap perlu mengantisipasi kenaikan harga.

Oleh karenanya, dalam menjalankan skema impor, perlu diperhitungkan masalah ketepatan waktu. Sebab, jika pemerintah terlambat memutuskan kebutuhan untuk impor, harga akhir yang nanti dikeluarkan justru dapat melambung saat harga internasional sudah naik lebih tinggi.

Di sisi lain, penghitungan ketepatan waktu impor juga diperlukan agar beras yang masuk dari tidak berbarengan dengan masa panen raya. 

Panen raya yang digadang-gadang akan mencukupi kebutuhan konsumsi, produksinya juga menurut dia perlu dihitung dengan benar. Maka dari itu, data beras harus dihitung secara akurat untuk memastikan volume kebutuhan impor.

"Bulog menyatakan stok berasnya dipastikan aman dalam menghadapi masa penanganan virus corona seperti sekarang ini. Perlu ditekankan bukan hanya karena penyebaran covid-19 yang perlu dihadapi oleh pemerintah, tapi juga peningkatan kebutuhan menjelang hari raya," katanya.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement