Panduan Isolasi Mandiri 14 Hari, Apa Saja yang Harus Dilakukan?
Pemerintah terus melacak orang-orang yang pernah melakukan kontak langsung dengan pasien positif virus corona. Namun, tak semuanya akan menjalani perawatan di rumah sakit, tapi dapat memilih isolasi secara mandiri.
Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi membludaknya pasien ke rumah sakit. Selain itu, isolasi mandiri dapat mencegah penyebaran virus ke warga yang rentan dan memiliki imunitas rendah.
Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan jangka waktu isolasi mandiri tersebut adalah 14 hari. “Lakukan self-isolate, gunakan masker yang benar, lakukan social distancing (jarak sosial), tidur sendiri dulu, tidak berbagi alat makan dan minum, segera cuci alat makan tersebut dengan sabun cuci,” kata Yuri, Senin (16/3).
Payung hukum isolasi diri adalah Surat Edaran Nomor HK.02.01/MENKES/202/2020 yang dikeluarkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Surat edaran itu ditujukan kepada kementerian atau lembaga, gubernur hingga wali kota. Seluruh pemimpin jajaran dalam organisasi tersebut diminta menginstruksikan para jajarannya menerapkan isolasi mandiri.
(Baca: Tiongkok Sebut Obat Merek Avigan Buatan Fujifilm Efektif Atasi Corona)
Mengapa Isolasi Mandiri Harus 14 Hari?
Dalam akun Instagramnya, Dokter Reisa Broto Asmoro mengatakan masa penularan virus corona adalah dua sampai 14 hari sampai muncul gejala. "Artinya, orang itu bisa tetap merasa sehat meskipun ternyata terinfeksi Covid-19," katanya.
Jika dalam masa isolasi mandiri ini seseorang tetap pergi ke mal, tempat rekreasi, atau rumah saudara, maka ia bisa menularkan virus ke orang lain. "Kalau dia masuk (kerja atau sekolah) setelah hari ke-15 setelah isolasi 14 hari, jadinya percuma saja. Tidak ada gunanya," ucap Reisa.
Pemantauan selama 14 hari ini menjadi masa krusial. Kalau ada gejala virus corona, apalagi yang akut, bisa segera ditangani dan penularannya terhenti.
(Baca: Jatuh Sakit, Perjuangan Dokter Handoko Tangani Corona di Usia 80 Tahun)
Siapa yang Harus Melakukan Isolasi Mandiri?
Menurut surat edara Menteri Terawan, orang yang sebaiknya mengisolasi diri adalah mereka yang memiliki gejala Covid-19, termasuk demam, batuk, pilek, dan sakit pernapasan. Semua itu gejalan dalam kategori ringan. Selain itu, mereka yang memiliki riwayat bepergian ke negara dan daerah penularan Covid-19 juga disarakankan untuk melakukan isolasi mandisi.
Isolasi mandiri tidak berlaku bagi pasien yang sudah memiliki kondisi kronis, seperti gagal ginjal, penyakit jantung, masalah di paru-paru, kanker, dan masalah lainnya.
Apa yang Harus Dilakukan Saat Isolasi Mandiri?
Menurut protokol Kementerian Kesehatan, seseorang yang mengisolasi diri karena virus corona harus berada di tempat tinggalnya. Ruangan isolasi ini berupa kamar terpisah dari anggota keluarga lain dan memiliki ventilasi udara yang baik.
Rumah Sakit Pusat Pertamina merekomendasikan agar orang yang melakukan isolasi mandiri selalu memakai masker ketika keluar kamar. Jarak aman yang ideal dengan anggota keluar lain setidaknya satu meter. Jangan lupa cuci tangan secara efektif selama 20 detik.
Ketika batuk dan bersin terapkan etika dengan benar, yaitu tisu. Setelah itu, buanglah tisu ke tempat sampah yang tertutup.
Lalu, ukur suhu tubuh secara berkala dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat serta berjemur di bawah sinar matahari di ruang terbuka. Terakhir, segera mencari pertolongan medis jika gejala semakin berat.
(Baca: Gugus Tugas Covid-19 Sebut Lockdown Belum Memungkinkan)
Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Isolasi Mandiri?
Orang yang melakukan isolasi diri tidak boleh keluar rumah untuk bekerja, apalagi ke ruang publik. Jika terpaksa harus keluar dari tempat tinggalnya, gunakan masker dan hindari transportasi umum dan tempat ramai.
Ia juga tidak boleh memakai alat makan, mandi, dan pakaian bersama anggota keluarga lainnya. Cuci peralatan makan dan pakaian secara mandiri, terpisah dari anggota keluarga lain. Hal ini berlaku pula untuk kamar mandi dan mesin cuci pakaian. Segera bersihkan dengan disinfektan setelah memakainya.
(Baca: Pemerintah Akan Perbanyak RS Universitas Layani Pasien Virus Corona)
Bagaimana Cara Tingkatkan Imunitas Tubuh?
Orang yang mengisolasi diri harus menerapkan pola hidup sehat. Termasuk di dalamnya adalah makan makanan yang seimbang, termasuk sayur dan buah. Waktu tidur yang konsisten. Untuk dewasa adalah tujuh sampai delapan jam. Sementara, untuk remaja adalah Sembilan sampai sepuluh jam.
Setiap hari, sisihkan waktu paling tidak 30 menit untuk melakukan olahraga ringan, termasuk peregangan otot, berlatih pernapasan, atau meditasi. Jangan merokok dan minum alkohol karena dapat merusak imunitas tubuh.
(Baca: Stres di Tengah Pandemi Corona, Awas Kesehatan Mental Terganggu!)