Pemprov DKI Jakarta Bakal Pasok 1 Juta Masker ke Pasar

Rizky Alika
18 Maret 2020, 11:41
Calon pengguna transportasi umum mengenakan masker saat melintasi kawasan Terowongan Kendal, Jakarta, Kamis (12/3/2020). Pemerintah dan operator transportasi mengajak masyarakat pengguna transportasi umum berperan aktif mencegah penyebaran Covid-19 seper
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc.
Calon pengguna transportasi umum mengenakan masker saat melintasi kawasan Terowongan Kendal, Jakarta, Kamis (12/3/2020). Pemerintah dan operator transportasi mengajak masyarakat pengguna transportasi umum berperan aktif mencegah penyebaran Covid-19 seperti tidak meludah sembarangan, menggunakan masker serta memeriksakan diri di pos kesehatan jika sakit.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memasok masker sebanyak 1 juta lembar ke pasar-pasar di Jakarta, pada dua pekan mendatang.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas KUMKMP DKI Elizabeth Ratu Rante Allo menjelaskan, masker-masker tersebut diproduksi oleh Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jakarta, serta sejumlah industri di Bandung dan Tangerang, yang akan dijual seharga Rp 1.950 per lembar.

"Akan masuk 1 juta lembar dari masyarakat yang memproduksi," ujar Elizabeth, Rabu (18/3).

Saat ini, pemerintah DKI Jakarta tengah melakukan upaya stabilisasi harga masker, dengan distribusi stok melalui PD Pasar Jaya dan di toko Jakmart. Selain itu, Pemprov DKI juga membatasi pembelian masker sebanyak lima lembar untuk setiap konsumen.

"Lima lembar sekali beli, berikutnya dua hari kemudian bisa beli lagi," ujarnya.

(Baca: BPS Catat Ekspor Masker Selama Februari Melonjak 34 Kali Lipat)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya lonjakan ekspor masker kesehatan pada bulan Februari 2020, seiring merebaknya virus corona di dunia.

Pada bulan Januari 2020, nilai ekspor masker tercatat hanya mencapai US$ 2,1 juta, namun bulan lalu nilai ekspornya melonjak menjadi US$ 75,2 juta atau meningkat hingga 3.480%.

"Komoditas ekspor yang meningkat pada golongan barang tekstil jadi lainya salah satunya masker," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti di Jakarta, Senin (16/3).

Adapun ekspor masker periode Februari 2020 juga naik hingga 74.600% atau 75 kali lipat jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

(Baca: Permintaan Membeludak, Pemerintah Akan Larang Ekspor Masker)

Merespon lonjakan ekspor masker ini, demi menjaga stok untuk kebutuhan dalam negeri, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan, pemerintah akan mengeluarkan aturan larangan ekspor masker untuk sementara waktu.

"Aturan itu nanti disesuaikan sampai kebutuhan masker dalam negeri cukup atau ada stok yang berlebih," ujarnya.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir juga menyatakan akan menyetop ekspor masker, termasuk oleh perusahaan pelat merah. Penghentian ekspor ini merupakan instruksi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.

Salah satu perusahaan pelat merah yang mengekspor masker kesehatan yaitu PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI. Perusahaan pelat merah ini pada akhir Januari 2020 mengekspor 3 juta lembar masker ke Tiongkok.

(Baca: Shopee Andalkan Algoritma untuk Tekan Lonjakan Harga Masker Kesehatan)

Reporter: Rizky Alika

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...