IHSG Rontok 5,2%, Investor Asing Jual Saham BCA Lebih Rp 500 Miliar
Indeks harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan tren koreksinya hari ini, Kamis (19/3), turun 225,25 poin atau 5,2% ke level 4.105,42. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 43,52 poin atau 6,64% menjadi 612,12.
Koreksi indeks dalam negeri sejalan dengan bursa saham Asia lainnya yang berguguran, bahkan turun lebih dalam. Seperti indeks PSEi Filipina yang rontok hingga 13,34%, kemudian Kospi Korea Selatan anjlok 8,39%.
Selain itu indeks Straits Times turun 4,73%, Hang Seng turun 2,61%, KLSE Malaysia turun 1,56%, Nikkei turun 1,04%, Shanghai Composite turun 0,98%, serta SET Thailand turun 0,38%.
Adapun koreksi indeks dalam negeri salah satunya didorong oleh keluarnya dana asing dari pasar modal hingga Rp 635,87 miliar. Saham Bank Central Asia (BBCA) menjadi sasaran jual investor asing dengan total nilai jual bersih (net sell) lebih dari setengah triliun, tepatnya Rp 507,7 miliar.
(Baca: Asing Jual Saham Rp 432 Miliar, IHSG Sesi I Turun Dekati Level 3.000)
Saham BCA pun menjadi salah satu saham top loser yang menyentuh batas auto rejection bawah (ARB) dengan koreksi 7% menjadi Rp 23.250 per sahamnya. Saham bank swasta terbesar di Indonesia ini pun sudah turun hingga 30,44%. Padahal harganya sempat menyentuh Rp 34.375.
Beberapa saham lainnya juga menjadi sasaran jual investor asing namun dengan nominal yang jauh di bawah BCA, seperti Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Rp 90 miliar. Lalu Telekomunikasi Indonesia (TLKM) Rp 73 miliar, serta Bank Mandiri (BMRI) Rp 34,6 miliar.
Sementara total transaksi saham sepanjang hari ini sebanyak 5,23 miliar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 5,17 triliun. Sebanyak 378 saham terkoreksi, namun ada 46 saham yang berhasil melawan arus koreksi dan naik.
Kebijakan Bank Indonesia (BI) yang memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan, BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,5% juga tidak mampu menolong IHSG dari tren koreksinya.
(Baca: IHSG Anjlok 5% ke Level 4.113, Perdagangan Bursa Pagi Ini Disetop Lagi)