Kurs Rupiah Tembus Rp 15.315 per Dolar AS, Terlemah sejak Krismon 1998
Nilai tukar rupiah menembus level Rp 15.300 per dolar AS pada perdagangan di pasar spot pagi ini, Kamis (19/3), level terlemah sejak krisis keuangan 1998. Rupiah melemah seiring keperkasaan dolar AS di tengah ketakutan investor terhadap pandemi virus corona.
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka melemah 0,42% ke level Rp 15.287 per dolar AS. Rupiah terus bergerak melemah hingga mencapai level Rp 15 315 per dolar AS hingga pukul 09.00 WIB. Posisi tersebut melewati level terendah rupiah pada Oktober 2018 di posisi Rp 15.217 per dolar AS.
Dolar AS melesat jauh ke level 101.26, naik 0,1%. Mata uang Negara Paman Sam itu menguat terhadap euro 0,02%, dolar Australia 1,33%, dolar Kanada 0,5%, serta franc Swiss 0,28%.
(Baca: IHSG Diprediksi Masih Turun, Cermati Saham-saham Big Cap)
Selain terhadap mata uang negara maju, dolar AS juga menguat terhadap mayoritas mata uang Asia. Dolar AS naik 0,64% terhadap yen Jepang, 0,01% terhadap dolar Hong Kong dan Singapura, 0,45% terhadap dolar Taiwan, 1,8% terhadap won Korea Selatan, 0,04% terhadap peso Filipina, 0,08% terhadap yuan Tiongkok, dan 0,33% terhadap ringgit Malaysia.
Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa tekanan rupiah hari ini masih cukup tinggi. "Hal ini disebabkan oleh posisi dolar yang masih cenderung menguat terhadap beberapa mata uang utama global lainnya," kata Rully kepada Katadata.co.id, Kamis (19/3).
(Baca: Rupiah Anjlok, Kadin Desak Pemerintah Rilis Kebijakan Penguat Ekonomi)
Ia melanjutkan, perkembangan rupiah saat ini masih dipengaruhi oleh sentimen negatif global, terutama dampak penyebaran virus corona terhadap perekonomian gobal. Meski ada kemungkinan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan, rupiah diperkirakan masih akan tertekan.
"Namun kemungkinan tersebut sangat positif untuk mengantisipasi risiko perlambatan ekonomi," ujarnya.
Ia memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak pada rentang Rp 15.050 - 15.375 per dolar AS.