Melemah Terdalam di Asia, Rupiah Nyaris Tembus Rp 16.000 per Dolar AS
Nilai tukar rupiah melemah 4,53% ke level Rp 15.912 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pasar spot sore ini (19/3). Penurunan tersebut merupakan yang paling dalam dibanding mata uang Asia lainnya.
Dikutip dari Bloomberg, yen Jepang turun 0,75%, dolar Singapura 0,24%, dolar Taiwan 0,59%, won Korea Selatan 3,22%, rupee India 1,15%, yuan Tiongkok 0,77%, dan ringgit Malaysia 0,78%. Hanya dolar Hong Kong, peso Filipina, dan baht Thailand yang menguat, dengan kenaikan masing-masing 0,02%, 0,06%, dan 0,23%.
Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (JISDOR), rupiah mencapai Rp 15.712 per dolar AS. Posisi rupiah di kurs JISDOR yang dipublikasikan Bank Indonesia (BI) Pukul 10.00 WIB itu anjlok 489 poin dibandingkan posisi kemarin.
(Baca: Rupiah Hampir Rp 16.000/US$, BI akan Lakukan Triple Intervention)
Gubernur BI Perry Warjiyo menilai, investor global saat ini tertekan. "Sekarang cash is the king, karena memang investor cenderung panik," ujar Perry saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/3).
Kepanikan atas dampak virus corona tersebut menyebabkan para investor global cenderung melepas asset, baik saham maupun Surat Berharga Negara (SBN). Para investor cenderung beralih ke aset yang aman.