Penurunan Harga Gas Industri Bakal Pangkas Biaya Produksi Baja 10%

Rizky Alika
19 Maret 2020, 13:45
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019). Kementerian Perindustrian mendorong percepatan pembangunan klaster industri baja Nasional di Cilegon dan Banten untuk memacu peningka
ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019). Kementerian Perindustrian mendorong percepatan pembangunan klaster industri baja Nasional di Cilegon dan Banten untuk memacu peningkatan target produksi sebanyak 10 ton baja pada tahun 2025.

Menanggapi penurunan harga gas industri yang akan dimulai 1 April 2020, PT Krakatau Steel Tbk merespon dengan antusias dan menyebut penurunan harga gas industri akan mengurangi biaya produksi secara signifikan.

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menyebut, penurunan harga gas industri menjadi US$ 6 per million british thermal unit (MMbtu) akan mampu mendorong penghematan biaya produksi Krakatau Steel hingga 10%. Menurutnya, penurunan harga gas industri bisa berdampak pada pasar domestik, meningkatkan daya saing ekspor.

"Bisa menghemat biaya produksi rata-rata sebesar 5%-10% tergantung produknya," kata ujar Silmy kepada katadata.co.id, Kamis (19/3).

Meski demikian, ia menjelaskan bahwa dampaknya baru bisa terlihat dalam sebulan hingga dua bulan, sejak diterapkannya penurunan harga gas indusri tersebut. Alasannya, industri masih memiliki pasokan dari produksi sebelumnya dengan harga gas yang belum diturunkan.

Terkait dengan dampaknya secara keseluruhan, Silmy tidak bisa menjamin apakah kebijakan penurunan harga gas industri bisa menggairahkan industri baja nasional. Pasalnya, kondisi perekonomian saat ini yang masih diselimuti pandemi virus corona membuat kondisi ke depan sulit untuk diprediksi.

(Baca: Jokowi Ingin Insentif Gas Beri Timbal Balik, Pengusaha Pesimistis)

Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengusulkan  tambahan 755 perusahaan penerima harga gas industri US$ 6 per MMbtu. Dengan kebijakan harga gas ini, ia berharap utilitas produksi industri bisa semakin meningkat.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...