Rupiah Hampir Rp 16.000/US$, BI akan Lakukan Triple Intervention

Agatha Olivia Victoria
19 Maret 2020, 17:06
bank indonesia, nilai tukar rupiah, strategi BI jaga rupiah
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Untuk menjaga nilai tukar rupiah, BI akan lakukan triple intervention

Bank Indonesia (BI) menyiapkan strategi baru guna mendorong perekonomian di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona. Salah satu strategi tersebut ditujukan untuk menjaga nilai tukar rupiah agar tidak melemah lebih dalam.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan bahwa untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, BI akan menerapkan kebijakan triple intervention di pasar spot, pasar DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward), serta di pasar sekunder SBN. Hal ini agar nilai tukar rupiah sesuai dengan fundamental dan mekanisme pasar.

Apalagi, nilai tukar rupiah di pasar spot sore ini, Kamis (19/3), hanya selisih 120 poin dari level level Rp 16.000/US$, tepatnya Rp 15.880/US$ atau anjlok 4,32% dibandingkan sesi sebelumnya.

Strategi ini merupakan salah satu dari  bauran kebijakan BI untuk mendukung upaya mitigasi risiko penyebaran virus corona. "Juga untuk menjaga stabilitas pasar uang dan sistem keuangan, serta mendorong momentum pertumbuhan ekonomi," ujar Perry dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (19/3).

(Baca: Rupiah Makin Lemah, Kurs Dolar AS di Lima Bank Besar Tembus Rp 16 Ribu)

Selanjutnya, BI akan memperpanjang tenor Repo SBN hingga 12 bulan dan menyediakan lelang setiap hari. Hal ini untuk memperkuat pelonggaran likuiditas rupiah perbankan, yang berlaku efektif besok, Jumat (20/3).

Kemudian BI juga menambah frekuensi lelang FX swap tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan dari 3 kali seminggu menjadi setiap hari. Kebijakan yang berlaku mulai hari ini bertujuan memastikan kecukupan likuiditas.

Lalu, BI akan memperkuat instrumen Term Deposit Valuta Asing guna meningkatkan pengelolaan likuiditas valuta asing di pasar domestik. "Serta mendorong perbankan untuk menggunakan penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) valuta asing yang telah diputuskan BI untuk kebutuhan di dalam negeri," jelas Perry.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...