Perawat Keluhkan Minimnya Alat Pelindung Diri Menangani Pasien Corona

Dimas Jarot Bayu
21 Maret 2020, 15:20
virus corona
ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko/pd.
Ilustrasi, Perawat mengenakan pakaian APD (Alat Pelindung Diri) baju hazmat (Hazardous Material) membawa pasien dalam pengawasan corona virus atau COVID-19 menuju kamar isolasi khusus RSUD dr Iskak, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020).

Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mengeluhkan kondisi tenaga medis dalam menangani pasien virus corona. Pasalnya, perawat harus menangani pasien dengan alat pelindung diri atau APD yang terbatas.

Ketua Umum PPNI Harif Fadillah menyebut tak semua rumah sakit memiliki APD yang cukup di tengah melonjaknya pasien Covid-19. “Ibarat kita perang tanpa pertahanan, itu namanya mati konyol. keluhan dari berbagai daerah itu APD juga,” kata Harif dalam wawancara di radio MNC Trijaya, Sabtu (21/3).

Harif mengatakan berbagai rumah sakit rujukan memang memiliki APD yang memadai. Hanya saja, tidak demikian dengan berbagai rumah sakit nonrujukan, terutama yang berada di daerah.

Padahal, para perawat di berbagai rumah sakit nonrujukan di daerah tersebut tetap membutuhkan APD. Sebab, mereka kerap kedatangan pasien yang menderita gejala serupa virus corona.

“Rumah sakit harus beli sendiri, persediaan juga enggak ada,” kata Harif.

(Baca: Wisma Atlet di Kemayoran Disiapkan Tampung 22.200 Pasien Corona)

Atas dasar itu, Harif mengatakan para perawat kerap kali baru mengganti APD setiap satu giliran kerja. Idealnya, para perawat mengganti APD setiap bertemu satu pasien.

“Biasanya satu APD dipakai lalu buang. Ini satu shift (APD baru diganti),” kata dia.

Selain itu, Hanif menyebut jumlah perawat yang menangani pasien penderita virus corona terbatas. Mereka bahkan kerap menambah waktu kerja hingga tidak pulang ke rumah.

Atas dasar itu, pemerintah bersama PPNI terus membuka rekrutmen relawan perawat yang menangani pasien penderita corona. Harif menyebut ada 450 orang yang telah mendaftar dalam dua hari terakhir.

Untuk di wilayah DKI Jakarta, sudah ada 146 orang yang menjadi relawan perawat. “Kami sudah serahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” kata Harif.

Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan pemerintah sedang menyiapkan alat-alat kesehatan yang akan digunakan oleh dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya. Bahkan, Fadjroel menyebut Menteri BUMN Erick Thohir sedang menyiapkan 3 juta masker yang bakal didistribusikan pada akhir Maret 2020.

"Pemerintah berupaya menyediakan sekarang seperti masker, APD, ventilator mekanik, segala macam itu. Sekarang sedang diupayakan Pak Menteri BUMN," kata Fadjroel.

(Baca: ADP Kucurkan Dana Hibah Rp 47,33 Miliar untuk RI Tangani Virus Corona)

Reporter: Dimas Jarot Bayu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...