Orderan Pengemudi Ojol Anjlok 50% Efek Corona, Gojek Siapkan 8 Langkah
Asosiasi pengemudi ojek online menyebut, permintaan layanan menurun hingga 50% karena pandemi corona. Gojek pun menyiapkan delapan langkah untuk mengantisipasi dampak virus corona terhadap pendapatan mitra.
Pertama, bantuan pendapatan bagi mitra pengemudi taksi dan ojek online yang tidak dapat bekerja karena positif terpapar Covid-19. Kedua, menghentikan sementara cicilan yang berjalan seperti premi asuransi dan kredit kendaraan.
“Mitra pengemudi Gojek menjadi garda terdepan untuk menghadirkan layanan pengiriman makanan, transportasi dan lainnya bagi masyarakat Indonesia,” kata Chief Operations Officer Gojek Hans Patuwo dalam siaran pers, kemarin (22/3).
(Baca: Masyarakat Bisa Cek Kesehatan terkait Corona di Aplikasi Gojek)
Ketiga, Gojek mengampanyekan #KasihLebihan guna mengajak konsumen memberikan tip kepada mitra pengemudi. Keempat, menyediakan kartu penanda suhu tubuh di mitra penjual (merchant) GoFood.
Kelima, menerapkan sistem pengiriman tanpa kontak (contactless delivery) pada layanan GoFood dan GoSend. Karena itu, Gojek menyediakan opsi teks pesan cepat pada fitur Chat.
Langkah itu bertujuan memastikan keamanan mitra dan makanan atau barang yang dikirimkan. Hal seperti ini bisa menjadi pertimbangan bagi konsumen yang ingin memesan kuliner atau mengirimkan barang, namun tetap mengantisipasi penularan virus corona.
Keenam, menyediakan masker kesehatan, hand sanitizer, vitamin dan disinfektan bagi mitra pengemudi. Ketujuh, menyosialisasikan materi edukasi terkait pencegahan Covid-19 sesuai panduan Kementerian Kesehatan secara berkala.
(Baca: Orderan Pengemudi Ojol Anjlok 50% Efek Corona, Gojek Fokus Dua Tujuan)
Materi tersebut disampaikan melalui kanal komunikasi mitra pengemudi, termasuk fitur notifikasi di aplikasi (in-app notification). Terakhir, menerakan standar operasional prosedur (SOP) untuk kesehatan mitra pengemudi.
SOP yang dimaksud yakni mengimbau konsumen membawa helm sendiri, jika memungkinkan. Konsumen menggunakan hand sanitizer sebelum dan setelah menyentuh pintu mobil, serta wajib menggunakan masker jika merasa sakit.
Konsumen dilarang membuang tisu atau masker di dalam mobil GoCar. Selain itu, pengguna diimbau membayar secara non-tunai untuk mengurangi kontak fisik.
(Baca: Ojek Online Terimbas Corona, Pemerintah Longgarkan Aturan Kredit Motor)
Sebelumnya, Chief Corporate Affairs Gojek Nila Marita menyebutkan dua fokus utama perusahaan di tengah pandemi corona. Pertama, perusahaan memprioritaskan kesehatan dan keamanan semua pengguna ekosistem termasuk karyawan, mitra pengemudi, penjual di GoFood, dan pelanggan.
Kedua, kolaborasi dengan pemerintah dan otoritas kesehatan untuk berperan aktif dalam menghadapi krisis covid-19. “Antara lain dengan menyediakan panduan yang akurat dan terkini bagi seluruh ekosistem kami,” kata Nila kepada Katadata.co.id, akhir pekan lalu (20/3).
Ia menilai, kedua hal itu merupakan yang utama harus dilakukan perusahaan di tengah pandemi corona. “Saat ini merupakan periode yang menantang untuk seluruh sektor bisnis dan industri. Kesehatan selayaknya menjadi prioritas utama,” ujar dia.
Hanya, Nila tidak memerinci dampak pandemi corona terhadap transaksi di platform Gojek. (Baca: Gojek Klarifikasi Kabar PHK Karyawan di Tengah Pandemi Corona)