Jokowi Tinjau Wisma Atlet, RS Darurat Corona Digunakan Senin Sore Ini
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau kesiapan Wisma Atlet Kemayoran yang rencananya bakal dijadikan Rumah Sakit Darurat Corona (Covid-19). Menurutnya, rumah sakit tersebut telah memiliki sejumlah sarana dan peralatan yang siap untuk digunakan sore ini.
"Sarana dan prasarana telah siap, baik ruang penanganan pasien, baik ventilator, semua siap. Alat Pelindung Diri (APD) juga siap," kata dia di RS Darurat Corona, Jakarta, Senin (23/3).
Menurutnya, rumah sakit tersebut memiliki kapasitas tampung 24 ribu orang dan telah disiapkan untuk menampung sekitar 3.000 pasien. Rumah sakit tersebut juga memiliki ruangan khusus untuk pasien, dokter, dan paramedis di tempat yang terpisah.
(Baca: Pemerintah Sebar 105 Ribu APD Atasi Covid-19, Terbanyak di Jakarta)
Mantan Walikota Solo tersebut berharap, rumah sakit darurat corona tersebut tidak perlu digunakan. "Artinya rumah sakit yang ada yang kami siapkan jauh hari sebelumnya itulah diharapkan bisa menangani virus corona ini," ujar dia.
Dalam kunjungannya tersebut, ia didampingi oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo.
Gedung dengan 10 menara tersebut memiliki kapasitas 2.500 kamar. Adapun, rumah sakit tersebut hanya akan digunakan bagi pasien dengan gejala ringan virus corona Covid-19.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan rumah sakit biasa akan digunakan bagi pasien dengan gejala corona berat. Selain itu rumah sakit darurat ini juga ditujukan bagi pasien gejala ringan yang enggan mengisolasi diri di rumah.
“Yang ringan akan kami dorong ke sini,” kata Terawan usai peninjauan Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Kemarin (22/3).
(Baca: Alat Kesehatan Tangani Corona dari Tiongkok Tiba di Jakarta Besok)
Terawan mengatakan nantinya rumah sakit rujukan yang akan menentukan apakah pasien bisa dirawat di Wisma Atlet atau tidak. Dia juga mengatakan hasil tes massal juga tak bisa digunakan untuk pasien dirawat di RS darurat ini.
“Karena bangun intensive care unit (ICU) hampir tidak mungkin. Makanya RS yang akan memisahkan,” ujar Terawan.
Hingga Minggu (22/3), jumlah kasus pasien corona di seluruh Indonesia telah mencapai 514 dengan jumlah korban meninggal 48 orang dan sembuh 29 orang.