Efek Corona, Penggunaan VPN di AS, Italia & Tiongkok Naik hingga 160%

Cindy Mutia Annur
24 Maret 2020, 10:05
Efek pandemi Corona, Penggunaan VPN di AS, Italia, & Tiongkok Naik hingga 160%
123RF.com/rawpixel
Ilustrasi keamanan internet

Italia dan Amerika Serikat (AS) menempati posisi kedua dan ketiga dengan jumlah kasus positif virus corona terbanyak di dunia, setelah Tiongkok. Penerapan lockdown atau karantina wilayah dan social distancing di ketiga negara itu pun membuat penggunaan jaringan internet pribadi virtual (Virtual Private Network/VPN) melonjak hingga 160%.

Rinciannya, penggunaan VPN di AS naik 71% dalam sepekan dan 124% selama dua minggu. Sedangkan di Italia penggunaannya meningkat 71% dalam seminggu. Lalu di Tiongkok, trafiknya melonjak 160% dalam dua pekan.

Peningkatan tersebut berdasarkan survei yang dilakukan perusahaan penyedia layanan VPN, AtlasVPN terhadap 53 ribu pengguna mingguan. Riset dilakukan pada 9-15 Maret dan 16-22 Maret.

(Baca: Ahli IT dan BSSN Bagikan 19 Tips Hindari Malware Saat Work from Home)

Hasilnya, jumlah pelanggan meningkat 6% selama seminggu terakhir. Begitu juga dengan penggunaan VPN melalui server perusahaan naik lebih dari 6%. “Jumlah pengguna, frekuensi dan waktu koneksi meningkat," demikian dikutip dari laporan AtlasVPN, Senin (23/3). 

Berdasarkan data John Hopkins, kasus virus corona di Tiongkok 81.507 hingga Pukul 9.52 WIB. Di Italia dan AS masing-masing mencapai 63.927 dan 43.963.

Chief Operating Officer Atlas VPN Rachel Welch mengatakan, beberapa negara tidak melaporkan angka kasus virus corona yang sebenarnya. Ia mencontohkan, jurnalis di Tiongkok mendapat dokumen yang bocor dari salah satu rumah sakit. Dokumen itu memuat informasi bahwa pemerintah Negeri Panda mengecilkan jumlah kasus di provinsi Shandong hingga 52 kali.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...