Cetak Rekor Lagi, Harga Emas Antam Kian Mendekati Rp 1 Juta per Gram

Desy Setyowati
26 Maret 2020, 09:08
Cetak Rekor Lagi, Harga Emas Antam Kian Mendekati Rp 1 Juta per Gram
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi emas Antam

 Harga emas dunia turun 0,58% pada hari ini. Meski begitu, harga logam mulia PT Aneka Tambang Tbk atau Antam justru naik Rp 5 ribu, sehingga kembali mencetak rekor menjadi Rp 924 ribu per gram pada hari ini (26/3), di tengah pandemi corona.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas di pasar spot turun 0,58% menjadi US$ 1.607 per ons per Pukul 9.08 WIB. Sedangkan harga emas berjangka di bursa comex terkoreksi 0,17% menjadi US$ 1.631 per ons.

Secara global, harga emas sempat menyentuh level US$ 1.675 per ons pada 9 Maret lalu. Harganya anjlok lebih dari 10% menjadi US$ 1.484 pada akhir pekan lalu.

Namun, harga emas kembali naik pada awal pekan ini. Analis menilai, harga emas berpotensi terus menguat di tengah pandemi corona.

(Baca: Rekor Baru Emas, Harga Logam Mulia Antam Hampir Rp 1 Juta per Gram)

Ahli strategi Goldman Sachs Jeffrey Currie mengatakan, ada beberapa alasan harga emas naik berkelanjutan. Pertama, penurunan harga emas jangka pendek sebenarnya bukan hal biasa saat terjadi gejolak ekonomi global.

Harga emas yang turun di tengah pandemi corona disebabkan oleh pasar yang kekurangan uang tunai. Beberapa bisnis operasinya melambat atau bahkan berhenti karena virus corona.

Alhasil, mereka terpaksa menjual aset likuid termasuk saham, emas, dan komoditas lainnya untuk menghasilkan uang tunai. Utamanya, untuk memenuhi kebutuhan pendanaan mereka.

Penurunan harga minyak yang tajam juga menciptakan kekurangan uang tunai yang signifikan. Eksportir minyak seperti Rusia terdampak.

Kondisi itu membuat investor yang biasanya membeli emas, justru menjual komoditas tersebut. “Untuk mempertahankan cadangan kas mereka,” kata Currie, dikutip dari Nasdaq.com, Kamis (26/3).

(Baca: Harga Emas Dunia Turun, Logam Mulia Antam Ikut Anjlok Rp 9.000/Gram)

Perlaku investor tersebut serupa dengan krisis keuangan pada 2008 lalu. Harga emas turun sekitar 20% karena dolar terlalu perkasa dan pasar kesulitan mendapat uang tunai. Setelah Federal Reserve mengumumkan rencana pelonggaran kuantitatif (Quantitave Easing/QE) US$ 600 miliar pada November 2008, harga emas kembali menguat.

Karena itu, Currie optimistis harga emas akan menguat pada minggu ini. Bahkan, harganya bisa menyentuh US$ 1.800 per ons dalam setahun ke depan.

Di dalam negeri, berdasarkan situs logammulia.com, harga emas Antam naik Rp 5 ribu menjadi Rp 919 ribu per gram pada perdagangan hari ini. Harga emas penjualan kembali (buyback) juga naik Rp 1.000 menjadi Rp 837 ribu per gram.

(Baca: Investor Terus Jual Emas, Harga Logam Mulia Antam Naik Rp 10 Ribu/Gram)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...