Pangdam Jaya Sebut Kasus Positif Corona di Jakarta Bisa 8.000 Orang
Jumlah orang yang terinfeksi virus corona Covid-19 di DKI Jakarta diprediksi semakin banyak. Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono mengatakan skenario terburuk kasus corona di Ibu Kota bisa mencapai 8.000 orang.
Berdasarkan data pemerintah, jumlah kasus positif di Jakarta hingga Rabu (25/3) mencapai 463 orang. Dari data tersebut, 31 pasien dinyatakan meninggal dunia dan 23 telah sembuh.
“Dari simulasi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), skenario terburuk bisa mencapai 6.000-8.000 orang positif,” kata Eko di Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (26/3).
(Baca: DPRD DKI akan Permudah Pemda Relokasi Anggaran untuk Penanganan Corona)
Makanya pemerintah telah mengantisipasi, salah satunya dengan menyiapkan Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, Kemayoran. Eko menjelaskan RS tersebut saat ini bisa menampung 3.000 pasien. “Sampai hari ini, pasien yang diterima RS ini mencapai 208 orang,” kata Eko.
Eko menjelaskan, 74 pasien telah dirawat di Wisma Atlet pada 24 Maret 2020 dan tambahan 104 pasien per Rabu (25/3) kemarin. Jumlah pasien di Wisma Atlet kembali bertambah 30 orang pagi ini. Sehingga totalnya per pagi ini sudah ada 208 pasien.
Dia mengatakan, Wisma Atlet awalnya didesain untuk menampung pasien Covid-19 yang berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Alasannya potensi pasien positif corona terbanyak berasal dari berbagai wilayah tersebut.
Meski begitu, Wisma Atlet menurutnya tetap menerima pasien yang berasal dari berbagai wilayah lainnya di Indonesia. “Pada kenyataannya di hari pertama saja ada pasien yang datang dari Surabaya dan Semarang, tapi tetap kami akan terima,” kata Eko.
(Baca: RS Darurat Corona Wisma Atlet Hingga Kini Sudah Tampung 208 Pasien )