Pemerintah Butuh 4.000 Relawan Covid-19, Dokter hingga Sopir Ambulans
Pemerintah mengajak masyarakat untuk ikut serta membantu penanganan wabah virus corona. Saat ini, dibutuhkan 1.500 dokter, terutama dokter umum, dokter spesialis paru, dokter spesialis anestesi, serta pranata lab untuk menjadi relawan.
Selain itu, dibutuhkan pula 2.500 relawan untuk bekerja sebagai perawat, administrasi rumah sakit, hingga sopir ambulans. “ini semua kami terima dan kami panggil sebagai relawan untuk persiapan menghadapi pandemi ini,” ujar Koordinator Relawan Gugus Tugas Covid-19 Andre Rahardian di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (26/3).
Para dokter, perawat, pegawai administrasi rumah sakit, hingga sopir ambulans tersebut akan berada di gugus depan dalan menangani pasien di rumah sakit. Sementara para relawan yang merupakan mahasiswa tingkat akhir akan menjadi lapis kedua yang bertugas dalam upaya pencegahan corona.
“Teman-teman mahasiswa akan membantu konsultasi, baik psikologis maupun medis yang akan dilakukan melalui platform online,” kata Andre.
(Baca: Pasien Meninggal Dunia Akibat Virus Corona Melonjak Jadi 78 Orang)
Andre mengatakan, pendaftaran relawan sudah bisa dilaksanakan melalui situsweb resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Pemerintah pun akan mengajak masyarakat mendaftar jadi relawan secara masif mulai Jumat (27/3).
Pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai pihak yang ikut merekrut relawan dalam penanganan corona. “Mudah-mudahan bisa diintegrasikan dengan kami sehingga kami mempunyai database yang komplet, yang real time mengenai kebutuhan dari relawan yang ada,” kata dia.
(Baca: Anies Baswedan Siapkan Hotel untuk Tempat Tinggal Tenaga Medis Corona)
Pemerintah mencatat hingga hari ini terdapat 893 kasus. Adapun, penambahan kasus baru mencapai 103 orang pada hari ini.
Selain kasus positif, ada lonjakan pasien positif corona yang meninggal dunia. Ada tambahan 20 kasus sehingga total 78 orang meninggal akibat corona.
“Lalu sudah ada 4 kasus sembuh sehingga jumlahnya ada 35 orang,” kata juru bicara pemerintah terkait penanganan virus corona Achmad Yurianto di Gedung BNPB, Jakarta, Kamis (26/3).