Pertamina Pastikan Stok BBM dan Elpiji Tak Terganggu Pandemi Corona
Pertamina menyatakan pasokan Bahan Bakar Minyak atau BBM dan Liquefied Petroleum Gas atau elpiji dalam kondisi cukup di tengah pandemi virus corona. Adapun rata-rata pasokan nasional untuk BBM di level 23 hari, sedangkan stok elpiji selama 17 hari.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan pasokan BBM dan elpiji cukup untuk memenuhi kebutuhan energi sehari-hari di tengah situasi darurat Covid-19. “Stok ini akan terus ditambah sesuai dengan jadwal suplai yang telah direncanakan berdasarkan tingkat konsumsi masyarakat di setiap wilayah,” ujar Fajriyah berdasarkan keterangan tertulis, Kamis (26/3).
Berdasarkan pantauan Pertamina, konsumsi masyarakat untuk BBM mengalami penurunan seiring dengan merebaknya virus corona. Tercatat sejak penerapan work from home pada 16 Maret 2020, secara umum konsumsi BBM turun 8% dari rata-rata normal harian sebesar 134,87 ribu kiloliter (KL) menjadi 123,74 ribu KL.
(Baca: Pertamina Sebar Bantuan dari Jakarta hingga Papua untuk Cegah Corona)
Sedangkan elpiji sektor rumah tangga subsidi naik 0,7% dari konsumsi normal harian 21,93 ribu metrik ton menjadi 22,10 ribu metrik ton. Sedangkan LPG rumah tangga nonsubsidi naik sebesar 5,4% dari konsumsi normal harian 2,05 ribu metrik ton menjadi 2,16 metrik ton.
Menurut Fajriyah, dalam kondisi normal maupun darurat Covid 19, perusahaan terus memastikan secara keseluruhan operasional produksi, pengolahan, distribusi dan pemasaran produk Pertamina tetap berjalan dengan baik. Bahkah untuk mendukung kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah, Pertamina juga mengoptimalkan layanan pengantaran atau Pertamina Delivery Service melalui Call Center 135.
Di sisi lain, guna mengantisipasi penyebaran virus corona berkelanjutan, perusahaan pelat merah ini juga telah menyemprotkan disinfektan pada tabung-tabung LPG dan fasilitas SPBU. Selain itu, perusahaan memberlakukan penerapan prosedur tambahan untuk petugas SPBU seperti penggunaan masker, sarung tangan, dan hand sanitizer.
“Kami telah menerapkan kebijakan secara internal untuk pengaturan pekerja, pekerja di dalam lingkungan operasional perusahaan tetap masuk, sedangkan pekerja kantoran menjalankan work from home. Dengan kebijakan tersebut, kami memastikan pasokan BBM dan LPG akan aman ke depannya,” ujarnya.
(Baca: Satu Pekerja Pertamina di Balikpapan Terinfeksi Virus Corona)