Setelah Corona, Muncul Hantavirus di Tiongkok, Seperti Ini Gejalanya

Sorta Tobing
26 Maret 2020, 17:09
hantavirus, virus hanta, virus corona, virus baru di Tiongkok, gejala hantavirus, penyembuhan hantavirus
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Ilustrasi. Hantavirus muncul di Tiongkok. VIrus ini menginfeksi manusia yang melakukan kontak dengan kotoran, kencing, dan air liur tikus.

Jumlah kasus virus corona di Tiongkok mulai menurun. Penambahan kasusnya per hari ini, Kamis (26/3), di angka 67 orang. Pada Februari lalu jumlahnya bisa mencapai ratusan orang. Di tengah kabar baik tersebut, ancaman wabah baru muncul di sana, yaitu hantavirus.

Harian China Global Times menyebut satu orang dari Provinsi Yunnan tewas setelah tertular virus itu. “Ia meninggal di dalam bus sewaan selama perjalanan ke Provinsi Shandong untuk bekerja pada Senin,” cuit surat kabar itu, seperti dilansir dari Antara.

Sebanyak 32 penumpang di dalam bus itu langsung menjalani tes. Namun, hasilnya tidak diungkapkan ke publik.

Kasus hantavirus pertama kali dilaporkan di Amerika Serikat pada 1993. Penyakit ini ditularkan dari hewan pengerat, seperti tikus, ke manusia. Tidak ada penularan antarmanusia ditemukan sejauh ini, kecuali kasus di Argentina pada 1996.

(Baca: Kominfo Pakai Aplikasi untuk Pantau Pasien Corona Selama 2 Pekan)

Lantas, apa gejala hantavirus dan bagaimana penyembuhannya? Berikut rinciannya:

1. Gejala Hantavirus

Gejala awal penyakit ini, melansir dari Liputan6.com, adalah demam, nyeri otot, dan kelelahan. Sifanyat sangat umum, namun bisa bertambah parah menjadi sakit kepala, kedinginan mual, pusing, muntah, dan diare.

Empat hingga sepuluh hari setelah fase awal, penderitanya akan mengalami batuk dan sesak napas. Paru-parunya kemudian dipenuhi cairan. Karena itu virus ini kerap disebut hantavirus pulmonary syndrome (HPS).

Kompas.com menulis, infeksi hantavirus dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti kelainan ginjal dan paru-paru serta masalah buang air kecil.

2. Diagnosis dan Perawatan Hantavirus

Diagnosis HPS sulit diketahui pada awal-awal masa infeksi karena gejalanya mirip dengan flu biasa. Pasien yang kemudian mengalami demam dan kelelahan serta memiliki kontak dengan binatang pengerat, kemungkinan besar menerima diagnosis HPS.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...