Setelah Corona, Muncul Hantavirus di Tiongkok, Seperti Ini Gejalanya
Jumlah kasus virus corona di Tiongkok mulai menurun. Penambahan kasusnya per hari ini, Kamis (26/3), di angka 67 orang. Pada Februari lalu jumlahnya bisa mencapai ratusan orang. Di tengah kabar baik tersebut, ancaman wabah baru muncul di sana, yaitu hantavirus.
Harian China Global Times menyebut satu orang dari Provinsi Yunnan tewas setelah tertular virus itu. “Ia meninggal di dalam bus sewaan selama perjalanan ke Provinsi Shandong untuk bekerja pada Senin,” cuit surat kabar itu, seperti dilansir dari Antara.
Sebanyak 32 penumpang di dalam bus itu langsung menjalani tes. Namun, hasilnya tidak diungkapkan ke publik.
Kasus hantavirus pertama kali dilaporkan di Amerika Serikat pada 1993. Penyakit ini ditularkan dari hewan pengerat, seperti tikus, ke manusia. Tidak ada penularan antarmanusia ditemukan sejauh ini, kecuali kasus di Argentina pada 1996.
(Baca: Kominfo Pakai Aplikasi untuk Pantau Pasien Corona Selama 2 Pekan)
Lantas, apa gejala hantavirus dan bagaimana penyembuhannya? Berikut rinciannya:
1. Gejala Hantavirus
Gejala awal penyakit ini, melansir dari Liputan6.com, adalah demam, nyeri otot, dan kelelahan. Sifanyat sangat umum, namun bisa bertambah parah menjadi sakit kepala, kedinginan mual, pusing, muntah, dan diare.
Empat hingga sepuluh hari setelah fase awal, penderitanya akan mengalami batuk dan sesak napas. Paru-parunya kemudian dipenuhi cairan. Karena itu virus ini kerap disebut hantavirus pulmonary syndrome (HPS).
Kompas.com menulis, infeksi hantavirus dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti kelainan ginjal dan paru-paru serta masalah buang air kecil.
2. Diagnosis dan Perawatan Hantavirus
Diagnosis HPS sulit diketahui pada awal-awal masa infeksi karena gejalanya mirip dengan flu biasa. Pasien yang kemudian mengalami demam dan kelelahan serta memiliki kontak dengan binatang pengerat, kemungkinan besar menerima diagnosis HPS.