Corona Merebak, Bank Mandiri Dorong Transaksi Digital untuk Korporasi
Pemerintah telah mengeluarkan imbauan untuk bekerja dari rumah dan membatasi interaksi sosial (social distancing) untuk mencegah penularan virus corona. Oleh karena itu, Bank Mandiri mengembangkan solusi transaksi elektronik yang diperuntukkan bagi segmen korporasi.
Dengan adanya layanan ini, pengguna bisa tetap produktif, meski bekerja dari rumah. Layanan transaksi yang bernama Mandiri Cash Management (MCM) diklaim mampu mempermudah korporasi dalam mengelola dan memantau aktivitas dana masuk (collection), dana keluar (payment) dan likuiditas rekening kelolaan secara real time.
(Baca: Nasabah Multifinance Minta Jadwal Ulang Utang karena Imbas Corona)
“MCM diharapkan membantu nasabah perusahaan karena dapat diakses dari manapun dan kapanpun, serta ditunjang fitur-fitur yang dibutuhkan nasabah,” kata Corporate Secretary Bank Mandiri Rully Setiawan dalam rilis resminya, Kamis (26/3).
Layanan ini menurutnya telah dilengkapi beberapa fitur, seperti layanan transfer domestik dan intenasional, pembayaran tagihan, monitoring aktivitas transaksi serta otorisasi bertingkat yang dilengkapi dengan teknologi keamanan.
Dengan fitur tersebut, ia mengaku, MCM semakin diminati para pelaku usaha. Hal ini terlihat dari jumlah pengguna yang terus bertambah hingga mencapai 450 ribu perusahaan sejalan dengan pertumbuhan nilai transaksi sebesar Rp 1.303 triliun atau naik 16 % dari Februari 2019.
(Baca: Bank Mandiri Longgarkan Proses Kredit untuk UMKM yang Terdampak Corona)
Menurut Rully, produk ini juga menjadi bentuk strategis dukungan Bank Mandiri kepada nasabah korporasi dalam meningkatkan nilai tambah melalui efisiensi serta efektifitas aktivitas keuangan serta meningkatkan ketepatan pengambilan keputusan bisnis.
Sebab itu, meski kondisi dunia usaha global dan domestik saat ini tertekan oleh dampak Covid-19, solusi layananMCM bisa menjadi pilihan nasabah korporasi untuk membantu pengelolaan keuangan.
