Kasus Virus Corona di AS Lampaui Tiongkok, 1 Ventilator untuk 2 Pasien

Desy Setyowati
27 Maret 2020, 07:46
Kasus Virus Corona di AS Lampaui Tiongkok, 1 Ventilator untuk 2 Pasien
ANTARA FOTO/REUTERS/China Daily
Ilustrasi, pekerja medis dengan baju pelindung merawat seorang pasien di ruang isolasi Rumah Sakit Palang Merah Wuhan di Wuhan, pusat terjadiinya penularan virus korona baru, di provinsi Hubei, Tiongkok, Minggu (16/2/2020).

Kasus virus corona di Amerika Serikat (AS) mencapai 85.268 atau melebihi Tiongkok yang sebanyak 81.285 per hari ini Pukul 7.44 WIB. Karena jumlah pasien melonjak, satu ventilator digunakan untuk dua orang di Negeri Paman Sam.

Meski jumlah kasusnya melampaui Tiongkok, pasien terjangkit virus corona yang meninggal dunia di AS hanya 1.293. Sedangkan di Negeri Tirai Bambu jumlahnya mencapai 3.287.

Berdasarkan data Worldometers, jumlah kasus terinfeksi covid-19 di dunia mencapai 531.630 orang. Italia berada pada urutan ketiga dengan jumlah kasus virus corona terbanyak, yakni 80.589.

Jumlah pasien yang meninggal akibat covid-19 di Italia bahkan yang tertinggi di dunia, 8.215 orang. 

(Baca: Ilmuwan AS Peringatkan Virus Corona Berpotensi jadi Penyakit Musiman)

Dikutip dari Reuters, warga AS yang meninggal akibat covid-19 rerata merupakan orang tua atau yang kondisi kesehatannya sudah kronis. Fasilitas medis mulai kekurangan ventilator dan masker kesehatan.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, salah satu rumah sakit di wilayahnya sudah menguji coba penggunaan satu mesin ventilator tunggal untuk dua pasien. “Tidak ada persediaan ventilator yang tersisa,” kata dia dikutip dari Reuters, Jumat (27/3).

Kepala ahli bedah di Pusat Medis Universitas New York-Presbyterian/Columbia di Manhattan, dr Craig Smith menulis kepada staf bahwa tim telah bekerja siang dan malam untuk menguji coba ventilator terpisah. Ventilator adalah mesin yang mendukung pernapasan seseorang yang kehilangan kemampuan untuk bernafas sendiri. 

Selain New York, jumlah pasien terjangkit virus corona meningkat di Louisiana. Permintaan ventilator di wilayah ini meningkat dua kali lipat.

(Baca: Pengajuan Tunjangan Pengangguran di AS Capai Rekor Efek Pandemi Corona)

Kepala eksekutif Ochsner Health System Warner Thomas mengatakan, sekitar 80% pasien di unit perawatan intensif (ICU) menggunakan mesin pernafasan saat ini. Ochsner Health System merupakan kelompok perawatan kesehatan negara bagian.

Gubernur Louisiana John Bel Edwards mengatakan, fasilitas medis kehabisan kamar dan ventilator untuk pasien terinfeksi virus corona. Jika jumlah pasien terinfeksi covid-19 tidak diminimalkan, maka ventilator di New Orleans habis pada 2 April.

Lalu, kamar untuk merawat pasien tidak tersedia lagi pada 7 April. "Ini bukan dugaan, bukan teori yang lemah. Itu bukan taktik menakut-nakuti. Inilah yang akan terjadi,” kata Thomas saat konferensi pers.

(Baca: Resesi Ekonomi yang Lazim Mengiringi Pandemi Besar di Dunia)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...