Pemerintah Distribusikan 500 Ribu Rapid Test ke Seluruh Indonesia

Dimas Jarot Bayu
27 Maret 2020, 18:49
pemerintah, virus corona
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nz
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (27/3/2020). Yurianto mengatakan rapid test digunakan untuk menelusuri pasien positif virus corona.

Pemerintah telah mendistribusikan hampir 500 ribu alat rapid test ke seluruh provinsi di Indonesia. Pendistribusian alat tersebut untuk menelusuri kasus positif virus corona.

Menurut juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Achmad Yurianto, penggunaan alat rapid test bukan untuk mendiagnosa seseorang terjangkit corona atau tidak. Alat tersebut, kata dia, hanyalah penapisan awal dalam penelusuran orang-orang yang diduga terjangkit virus tersebut.

Pasalnya, pasien yang dinyatakan negatif melalui rapid test belum tentu bebas dari Covid-19. Sebab, seseorang bisa tak terdeteksi virus corona karena antibodi di dalam tubuh belum terbentuk.

Antobodi dalam tubuh seseorang baru terbentuk setelah sepekan terinfeksi corona. “Seharusnya dilakukan pemeriksaan ulang tujuh hari kemudian dari pemeriksaan yang pertama,” kata Yurianto di Gedung BNPB, Jumat (27/3).

(Baca: Kasus Corona Melonjak karena Pasien Positif Tak Sadar Menularkan Virus)

Jika dalam pemeriksaan rapid test berikutnya seseorang dinyatakan negatif corona, maka dia bisa dipastikan tak terinfeksi virus tersebut. Meski demikian, Yurianto meminta masyarakat tetap waspada meski hasil tes negatif pada pemeriksaan kedua.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...