Pertamina Tak Pangkas Investasi Migas Meski Harga Minyak Terpuruk
Harga minyak dunia masih berada di level bawah imbas pandemi virus corona. Biarpun begitu, Pertamina (Persero) belum berencana memangkas investasi migas pada tahun ini.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan perusahaan belum merevisi rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP). Meski demikian, phaknya bakal terus memantau pergerakan harga minyak dunia.
"Sampai saat ini kami tetap berupaya menjalankan operasional sesuai rencana kerja awal dengan lebih efektif dan efisien. Tapi pasti akan dilakukan review kedepan bagaimana efektifitas pelaksanaannya," kata Fajriyah kepada Katadata.co.id, Jumat (27/3).
Adapun, investasi Pertamina pada tahun ini meningkat sebesar US$ 7,8 miliar atau sekitar Rp 126 triliun, naik dari tahun lalu sebesar US$ 4,2 miliar.
Investasi terbesar dialokasikan ke sektor hulu dengan nilai investasi mencapai US$ 3,7 miliar. Rencananya perusahaan itu akan menggunakan mayoritas dana investasi untuk kegiatan pengeboran sumur migas.
Sedangkan produksi migas Pertamina pada tahun ini ditargetkan mencapai 923 MBOEPD atau naik dibandingkan 2019 sebesar 906 MBPOEPD. Sedangkan lifting migas mencapai 741 MBOEPD atau naik dibanding tahun lalu sebesar 732 MBOEPD
(Baca: Satu Proyek Migas Terancam Mundur Tahun Depan Imbas Corona)
Anak usaha Pertamina di sektor hulu yakni Pertamina EP juga belum berencana untuk mengubah rencana kerja pada tahun ini. Pasalnya, dampak pandemi virus corona belum berpengaruh terhadap kegiatan produksi migas perusahaan.