Bahaya Menyemprot Disinfektan Corona Mengandung Klorin ke Tubuh

Image title
30 Maret 2020, 13:12
Warga menyemprotkan disinfektan pada seorang pemakai jalan sebelum masuk di Kelurahan Ketawanggede, Malang, Jawa Timur, Rabu (1/4/2020). Warga di kawasan tersebut secara swadaya melakukan screening kepada para pengguna jalan dengan menyemprotkan disinfek
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/hp.
Warga menyemprotkan disinfektan pada seorang pemakai jalan sebelum masuk di Kelurahan Ketawanggede, Malang, Jawa Timur, Rabu (1/4/2020). Warga di kawasan tersebut secara swadaya melakukan screening kepada para pengguna jalan dengan menyemprotkan disinfektan, mewajibkan cuci tangan, pengukuran suhu tubuh, serta mengurangi akses jalan untuk mencegah penyebaran virus Corona.

Salah satu cara mencegah virus Corona yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) adalah dengan penyemprotan cairan disinfektan. WHO dalam situs resminya, whoi.int, memberikan formula membuat disinfektan mandiri dengan bahan yang tersedia di rumah tangga, yakni alkohol dan sodium hipoklorit atau cairan pemutih. 

Takaran yang direkomendasikan adalah pengenceran 5 persen sodium hipoklorit dalam air dengan perbandingan 1:1000.  Namun WHO tidak merekomendasikan mencampurnya dengan chloride.

Advertisement

Cairan disinfektan, kata WHO, bisa membunuh bakteri dan virus dalam rentang 10-60 menit setelah penyemprotan dilakukan. Hal ini karena efek kandungan klorin dalam cairan pemutih. Maka perlu dilakukan secara rutin di lingkungan rumah agar tetap terjaga dari virus Corona.

Formula disinfektan a la WHO kemudian digunakan publik secara meluas. Termasuk di Indonesia yang menurut data per 29 Maret telah terjadi penambahan pasien positif Corona sebanyak 130 orang dengan total 1.285 kasus. Tren penambahan kasus pasien positif Corona bisa dilihat dalam grafik Databoks di bawah ini:

  

Namun dalam praktiknya masyarakat tak hanya menyemprot disinfektan ke ruangan atau benda, tapi juga tubuh. Seperti dilakukan warga Dusun Krapyak III, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Mereka membuat gapura penyemprot disinfektan otomatis menggunakan sensor gerak. Sehingga setiap orang atau kendaraan yang melewatinya secara otomatis terkena semprotan disinfektan. Begitupun praktik pada bilik disinfektan yang tersebar di banyak tempat lainnya. 

Luasnya praktik demikian di seluruh dunia, membuat WHO kembali angkat bicara melalui situs resminya. Dalam kanal Saran Publik, organisasi ini menegaskan menyemprotkan cairan disinfektan ke sekujur tubuh tak akan membunuh virus Corona atau bernama resmi Covid-19. Karena virus tersebut telah masuk ke dalam tubuh, sementara cairan disinfektan hanya sampai di luar tubuh. Sebaliknya, menurut WHO menyemprotkan cairan disinfektan yang mengandung klorin ke tubuh bisa berakibat buruk bagi kesehatan. 

(Baca: Menebar Bantuan Tunai di Masa Ekonomi Sulit Pandemi Corona)

Mengenal Klorin

Klorin (Cl2) adalah senyawa kimia nomor 17 dalam tabel periodik dan tergolong kelompok halogen. Menurut Livescience.com klorin memiliki banyak fungsi, seperti sterilisasi air minum, disinfeksi kolam renang, dan untuk keperluan industri manufaktur. Klorin juga berperan dalam proses kimiawi alami, seperti menjadi agen oksidasi dan pengganti hidrogen.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement