Jika Jadi Trump, Bill Gates Tiru Langkah Tiongkok Atasi Pandemi Corona
Pendiri Microsoft Bill Gates menilai, pemerintah perlu menerapkan karantina wilayah (lockdown) secara nasional untuk menekan penyebaran virus corona. Jika menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, ia mengaku akan meniru cara Tiongkok mengatasi pandemi corona.
Secara keseluruhan, menurutnya kebijakan jaga jarak secara fisik (physical distancing) dan lockdown akan berdampak terhadap perubahan iklim. Salah satunya, penggunaan energi yang menurun.
Dalam jangka panjang, menurutnya upaya untuk mengendalikan pandemi corona akan memfasilitasi perang melawan perubahan iklim. “Saya tidak berpikir ini suatu kemunduran besar bagi iklim," kata Gates dalam acara TED Talk secara online, dikutip dari CNBC Internasional, kemarin (31/3).
(Baca: Akses Kota Asal Virus Corona, Wuhan Akhirnya Dibuka)
Sejalan dengan hal itu, menurutnya pemerintah AS bisa menerapkan lockdown untuk menekan penyebaran covid-19 di samping pengaruhnya terhadap lingkungan. Pembawa acara TED Talk, Chris Anderson pun bertanya kepada Gates tentang apa yang akan dia lakukan jika menjadi presiden, dalam mengatasi pandemi corona.
Ia menjawab bahwa prioritas utamanya yakni mengisolasi masyarakat AS, guna ‘meratakan kurva’ pandemi corona. “Kita tidak punya pilihan untuk mempertahankan isolasi (yang sudah diterapkan) ini,” ujar dia dikutip dari The Sun.
Bahkan, menurutnya pemerintah bisa meniru cara Tiongkok. "Dalam kasus di Tiongkok, itu enam minggu (lebih lockdown). Jadi kita harus mempersiapkan diri untuk itu dan melakukannya dengan sangat baik,” kata Gates.
(Baca: Warga AS yang Ajukan Tunjangan Pengangguran Melonjak Imbas Corona)
Pemerintah Tiongkok memang mengarantina Provinsi Hubei sejak pertengahan Januari. Sebab, kasus pertama virus corona ditemukan di Wuhan, yang berada di Hubei. Kini, provinsi itu mulai dibuka untuk umum.
Namun, Trump justru berencana membuka kembali negaranya saat Paskah. Dia ingin warga kembali bekerja dan beraktivitas. Bahkan, ia mempertimbangkan untuk mengkaji kembali kebijakan physical distancing secara nasional.
Akan tetapi, beberapa pakar medis memperingatkan Trump bahwa kebijakan itu terlalu dini di tengah pandemi corona yang terus meluas. Apalagi kasus virus corona di Negeri Paman Sam merupakan yang terbanyak di dunia saat ini.
(Baca: Fokus Berderma, Bill Gates Mundur dari Microsoft)
Sebenarnya, Gates sudah mengingatkan pentingnya mengisolasi diri jika ada pandemi pada 2015 lalu. “Saya berharap bahwa Zika, Ebola dan SARS dan MERS, mereka semua mengingatkan kita khususnya di dunia di mana orang-orang banyak bergerak, Anda bisa hancur besar-besaran,” katanya saat itu.
Dia juga mengundurkan diri dari Microsoft, perusahaan yang ia dirikan pada 1975. Gates memilih berfokus pada kegiatan kemanusiaan melalui yayasan nirlaba yang didirikan bersama istri, yakni Melinda Gates Foundation.
(Baca: Didukung Bill Gates, Peneliti Australia Kembangkan Vaksinasi Corona)