Sempat Dibuka Turun, IHSG Berhasil Bangkit Naik ke Level 4.618
Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada Rabu (1/4) terlihat volatil. Sempat dibuka turun 0,61% di level 4.510,88, IHSG berhasil rebound 1,75% menjadi 4.4618,6. pada pukul 09.30 WIB.
Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus telah memprediksi volatilitas pergerakan IHSG ini. Ia mengatakan, saat ini pergerakan IHSG bervariatif.
"Baik kenaikkan maupun penurunan, keduanya memiliki potensi yang sama," ujar Nico dalam risetnya Rabu (1/4).
Menurutnya, sentimen mengenai isu penyebaran virus corona masih akan mempengaruhi pasar. Apalagi, hal tersebut ditambah dengan potensi korban yang lebih banyak di Amerika Serikat (AS), sehingga akan menjadi sentimen negatif yang mengiringi pasar modal.
Meski begitu, paket stimulus Jepang dan data perekonomian Tiongkok, ia katakan mungkin akan menjadi obat penyemangat hari ini. Aktivitas data ekonomi negara itu mulai bangkit setelah sebelumnya terpukul.
(Baca: Meski Masih Dibayangi Corona, IHSG Diprediksi Lanjutkan Penguatan)
"Tentu hal ini menandakan bahwa perekonomian China kembali tumbuh meskipun permintaan dari luar masih melemah," kata Nico.
Tercatat hingga pukul 09.30 WIB, beberapa saham terlihat menjadi pendorong penguatan IHSG, di antaranya (ACST), yang meroket 25% menjadi Rp 290 per saham. Begitu pula dengan (BRPT), harganya naik cukup signifikan 9,66% menjadi Rp 795 per saham.
Saham emiten-emiten yang bisnis berhubungan dengan kesehatan, juga menjadi motor pendorong IHSG. Emiten tersebut antara lain, PT Indofarma Tbk (INAF), yang naik 6,48% menjadi Rp 1.150 per saham. Kemudian, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), naik 6,25% menjadi Rp 1.275 per saham dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF), yang naik 4,96% menjadi Rp 1.375 per saham.
Tercatat sejauh ini, ada 1,13 miliar unit saham yang ditransaksikan, dengan nilai total Rp 1,57 triliun. Sejalan dengan kenaikan IHSG, ada 230 saham yang begerak di zona hijau, sementara 85 saham bergerak melemah dan 93 saham lainnya stagnan.
(Baca: Saham Sektor Konsumer Meroket, IHSG Ditutup Naik 2,8%)