IHSG Rontok 28% Selama Kuartal I karena Saham-saham Ini

Image title
2 April 2020, 13:32
IHSG Rontok 28% Selama Kuartal I karena Saham-saham Ini
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz
Ilustrasi, petugas kebersihan melintas di depan layar yang menampilkan informasi pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (31/3/2020).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang kuartal pertama 2020 rontok 28%, dari level 6.299 pada 30 Desember 2019 menjadi 4.538 per akhir Maret lalu. Penurunan terjadi semua sektor saham.

Sepanjang tiga bulan pertama, IHSG sempat menyentuh level tertinggi yakni 6.325 pada 14 Januari 2020, atau naik 0,41% sejak awal tahun. Namun, indeks juga pernah berada pada posisi terendah, 3.937 pada 24 Maret 2020 atau turun 37,49%.

Penurunan harga saham di sektor industri dasar dan aneka industri merupakan yang terparah dalam tiga bulan ini. Masing-masing anjlok 41,62% dan 40,21%.

(Baca: IHSG Dibuka Turun Akibat Kejatuhan Saham Konstruksi dan Properti)

Saham di sektor industri dasar yang anjlok cukup dalam yakni PT Barito Pacific Tbk (BRPT), harganya turun 51,83% menjadi Rp 725 per lembar. Lalu, harga saham PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) terjungkal 49,64% menjadi Rp 5.250 per lembar.

Pada sektor aneka industri, saham berkapitalisasi besar seperti PT Astra International Tbk (ASII), harganya turun 43,68% ke posisi Rp 3.900 per lembar. Begitu juga harga saham PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), anjlok 43,8% menjadi Rp 145 per lembar.

Meski begitu, ada juga saham berkapitalisasi besar di sektor aneka industri yang menguat di tengah pandemi corona. Harga saham PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) misalnya, naik 11,27% menjadi Rp 4.740 per lembar.

Lalu, harga saham PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) menguat 2,08% menjadi Rp 490 per lembar. (Baca: Masih Dipengaruhi Pandemi Corona, IHSG Diprediksi Melemah)

Pada sektor consumer goods, harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) turun 15,3% menjadi Rp 7250 per lembar. Harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) juga merosot 19,87% menjadi Rp 6.350 per lembar.

Harga saham duo produsen rokok dalam negeri yakni PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) masing-masing turun 22,82% dan 33,1%.

Di sektor telekomunikasi, harga saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) anjlok 20,8% ke level Rp 3.160 per lembar. Lalu, harga saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) anjlok 26,42% menjadi Rp 905 per saham.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...