Cadangan Devisa Diproyeksi Tergerus, Rupiah Berpotensi Melemah

Agatha Olivia Victoria
7 April 2020, 09:01
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin ata
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Petugas menunjukkan uang rupiah dan dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin atau 0,93 persen ke posisi Rp15.223 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot pagi ini melemah ke posisi Rp 16.380 per dolar AS, tak bergerak dari posisi penutupan kemarin. Namun, rupiah diperkirakan tertekan oleh data cadangan devisa yang akan dirilis hari ini.

Selain rupiah, mayoritas mata uang Asia menguat pagi ini. Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,16%, dolar Singapura 0,07%, dolar Taiwan 0,08%, won Korea Selatan 0,52%, peso Filipina 0,16%, rupee India 0,31%, ringgit Malaysia 0,39%, dan baht Thailand 0,1%.

Sedangkan, dolar Hong Kong dan yuan Tiongkok melemah terhadapa mata uang Paman Sam. Masing-masing terlihat turun 0,01% dan 0,08%.

Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam mengatakan, sentimen negatif  terhadap rupiah masih sangat kental. Cadangan devisa dapat dipastikan akan tergerus karena peningkatan intervensi dalam satu bulan terakhir," kata Piter kepada Katadata.co.id, Selasa (7/4).

(Baca: Kematian Tembus 10 Ribu, AS dalam Kondisi Terburuk Pandemi Corona)

Adapun intervensi tersebut merupakan langkah stabilisasi mata uang Garuda yang terdepresiasi cukup dalam sepanjang bulan lalu. Berdasarkan data Bank Indonesia, rupiah melemah 9,3% pada bulan Maret.

Selain itu, Piter menjelaskan bahwa sentimen pasar masih negatif akibat pandemi virus corona Covid-19. "Jumlah penderita Covid-19 masih terus meningkat," ucap dia.

Di Indonesia saja, jumlah kasus positif corona menyentuh angka 2.491 kasus. Dari jumlah tersebut angka kematian akibat Covid-19 mencapai 209 orang dan yang sembuh 192 orang.

(Baca: Jepang Berstatus Darurat Corona, Siapkan Stimulus Rp 15.978 Triliun)

Kendati demikian, Piter menyebut bahwa masih ada berita yang sedikit positif dari global. Berita tersebut yakni kemungkinan terjadinya kesepakatan antara Rusia dan Arab Saudi yang bisa mendorong kenaikan harga minyak.

"Tapi berita ini nampaknya tidak akan cukup mengubah sentimen negatif pasar," ujarnya.

Ia pun memperkirakan rupiah hari ini masih akan tertekan. Namun, pelemahan rupiah akan berada dalam rentang yang tipis di antara Rp 16.400 - 16.450 per dolar AS.

Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...