Cadangan Devisa Diproyeksi Tergerus, Rupiah Berpotensi Melemah
Nilai tukar rupiah pada perdagangan di pasar spot pagi ini melemah ke posisi Rp 16.380 per dolar AS, tak bergerak dari posisi penutupan kemarin. Namun, rupiah diperkirakan tertekan oleh data cadangan devisa yang akan dirilis hari ini.
Selain rupiah, mayoritas mata uang Asia menguat pagi ini. Mengutip Bloomberg, yen Jepang naik 0,16%, dolar Singapura 0,07%, dolar Taiwan 0,08%, won Korea Selatan 0,52%, peso Filipina 0,16%, rupee India 0,31%, ringgit Malaysia 0,39%, dan baht Thailand 0,1%.
Sedangkan, dolar Hong Kong dan yuan Tiongkok melemah terhadapa mata uang Paman Sam. Masing-masing terlihat turun 0,01% dan 0,08%.
Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam mengatakan, sentimen negatif terhadap rupiah masih sangat kental. Cadangan devisa dapat dipastikan akan tergerus karena peningkatan intervensi dalam satu bulan terakhir," kata Piter kepada Katadata.co.id, Selasa (7/4).
(Baca: Kematian Tembus 10 Ribu, AS dalam Kondisi Terburuk Pandemi Corona)
Adapun intervensi tersebut merupakan langkah stabilisasi mata uang Garuda yang terdepresiasi cukup dalam sepanjang bulan lalu. Berdasarkan data Bank Indonesia, rupiah melemah 9,3% pada bulan Maret.