Bulog Tuding Birokrasi Izin Impor Sebabkan Harga Gula Tinggi

Rizky Alika
9 April 2020, 15:44
Bulog Sebut Biang Keladi Harga Gula Tinggi Akibat Birokrasi Impor.
ANTARA FOTO/Fauzan/pras.
Pekerja menyiapkan gula pasir untuk disalurkan ke operasi pasar di Gudang Perum Bulog Sub Divisi Regional Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Jumat (3/4/2020). Bulog mengaku menghadapi kendala impor hingga menyebabkan proses impor terlambat dan harga gula terus naik di pasar.

Harga gula pasir masih tinggi di sejumlah wilayah di Indonesia. Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, biang keladi tingginya harga gula di pasar saat ini disebabkan oleh keterlambatan pemberian izin impor hingga rumitnya birokrasi.

Pria yang disapa Buwas itu mengatakan, Bulog telah mengajukan izin impor gula mentah untuk diolah menjadi gula konsumsi kepada Kementerian Perdagangan pada November 2019. Gula mentah tersebut semula akan diolah oleh anak usaha perseroan yaitu PT Gendhis Multi Manis (GMM).

(Baca: Bulog Pastikan Distribusi Beras Tak Terhambat Pandemi Corona)

Namun, importasi baru bisa dilakukan pada akhir Maret, hingga turut menghambat proses penggilingan gula GMM.

"Ini karena begitu sulit birokrasi yang kami tempuh," kata dia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR yang digelar secara virtual, Kamis (9/4).

Akibat keterlambatan tersebut, Buwas pun mengusulkan impor gula kristal putih konsumsi sehingga tidak memakan waktu untuk penggilingan. Namun, lagi-lagi Bulog menghadapi kendala perizinan, sehingga stok gula di pasar akhirnya menipis.

Ia mengatakan, Bulog terus berupaya mempercepat importasi untuk mengendalikan harga gula. "Akhirnya kami sedikit memaksa pada Maret akhir. Kami waktu itu mengajukan minimal 20 ribu ton," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...