Dampak Corona, Perundingan Dagang RI- Eropa Terganggu
Penyebaran pandemi corona turut menghambat proses perundingan dagang pemerintah dengan sejumlah negara mitra. Salah satunya, perundingan dagang Indonesia-Eropa atau Indonesia European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (I-EU CEPA).
"Kami masih komunikasi dengan komisi EU. Namun karena Covid-19, tantangannya menjadi lebih besar, bahkan sekadar untuk mengadakan video conference," kata Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Iman Pambagyo kepada katadata.co.id, Kamis (9/4).
Dia juga menyatakan, merebaknya virus Covid-19 juga telah menyebabkan kantor pusat Komisi EU di Brussels ikut ditutup.
(Baca: ASEAN Dorong Perjanjian RCEP Rampung Akhir 2020)
Meski demikian, Indonesia tetap mengupayakan komunikasi dengan Sekretariat Uni Eropa. Kementerian Perdagangan Indonesia juga menyatakan siap melanjutkan perundingan kedua negara jika sewaktu-waktu digelar.
Hanya saja, dia tak bisa memastikan kapan perundingan I-EU CEPA bisa diselesikan. Padahal semula, perjanjian tersebut ditargetkan rampung pada tahun ini.
Selain Uni Eropa, Iman mengatakan sejumlah jadwal perundingan dagang untuk tahun ini juga rencananya akan ditinjau ulang. Adapun perundingan Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) telah kembali dilanjutkan melalui video conference.
Pada 7 April lalu, Iman telah memimpin pertemuan video conference RCEP Trade Negotiation Committee (TNC). Dalam pertemuan tersebut, para negara anggota RECP menyepakati agar perjanjian mega-regional tersebut bisa diteken tahun ini, kendati pandemi corona tengah merebak hampir di seluruh negara.