Skenario Berat Pandemi, Ekonomi Indonesia Kuartal II Hanya Tumbuh 1,1%

Agatha Olivia Victoria
9 April 2020, 18:20
Ilustrasi, Pekerja melintas dengan latar belakang pembangunan gedung bertingkat di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Bank Indonesia (BI) mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia paling rendah 2,3 persen pada tahun ini yang akan ditopan
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/pras.
Ilustrasi, Pekerja melintas dengan latar belakang pembangunan gedung bertingkat di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (3/4/2020). Bank Indonesia (BI) mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia paling rendah 2,3 persen pada tahun ini yang akan ditopang oleh berbagai stimulus, baik fiskal maupun moneter yang diberikan oleh pemerintah dan bank sentral.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan, perekonomian Indonesia berpotensi hanya tumbuh 1,1% pada kuartal II 2020. Ini merupakan skenario berat pemerintah di tengah pandemi corona atau Covid-19.

"Dalam skenario berat, di kuartal II 2020 itu perekonomiannya adalah 1,1%," kata Perry dalam konferensi video di Jakarta, Kamis (9/4).

Menurutnya, dalam skenario berat yang disusun pemerintah di tengah pandemi, pertumbuhan ekonomi tahun 2020 diperkirakan hanya menyentuh 2,3%. Rinciannya, kuartal I tumbuh sebesar 4,7%, kuartal II sebesar 1,1%, kuartal III sebesar 1,3% dan kuartal IV 2020 tumbuh 2,4%.

Ia menjelaskan, skenario pemerintah tersebut, disusun berdasarkan informasi satuan tugas (satgas) mengenai perkiraan penyebaran pandemi. "Satgas memperkirakan virus corona bisa sampai puncak Juni-Juli 2020. Hal ini yang mendasari terbentuknya skenario berat," ujarnya.

Perry menambahkan, BI akan terus membahas skenario berat tersebut bersama Menteri Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Skenario ini, ia katakan, menjadi acuan respons yang diperlukan ke depannya.

Berdasarkan skenario berat ini, stimulus fiskal menurutnya, membutuhkan pelebaran defisit hingga 5,07% terhadap produk domestik bruto (PDB). "Karena tambahan Rp 405 triliun yang antara lain untuk atasi biaya kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi," kata Perry.

(Baca: Sri Mulyani: Skenario Terburuk Dampak Corona, Ekonomi RI Minus 0,4%)

Selain skenario berat, sebelumnya pemerintah juga menyusun skenario terburuk di tengah pandemi corona. Dalam skenario terburuk, perekonomian diperkirakan akan negatif 0,4%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...