Jokowi Ingatkan Proyeksi FAO soal Dampak Corona Memicu Krisis Pangan

Dimas Jarot Bayu
13 April 2020, 12:26
Corona Ancam Krisis Pangan, Jokowi Minta Stok Bahan Pokok Dijaga Ketat.
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/pras.
Pekerja menata stok beras di Gudang Bulog Sub Drive Serang, Banten, Jumat (3/4/2020). Presiden Jokowi meminta jajarannya memastikan pasokan bahan pokok untuk mengantisipasi ancaman krisis pangan saat pandemi corona.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menteri menjaga ketersediaan bahan pokok di dalam negeri di tengah penyebaran wabah virus corona. Jokowi mewaspadai peringatan Food and Agriculture Organization (FAO) yang menyebutkan pandemi corona berpotensi menyebabkan krisis pangan dunia.

"Peringatan dari FAO agar betul-betul kita perhatikan, pandemi Covid-19 ini bisa berdampak pada kelangkaan pangan dunia atau krisis pangan dunia," kata Jokowi saat membuka rapat terbatas melalui video conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/4).

Oleh sebab itu, presiden meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengingatkan para kepala daerah untuk menjaga ketersediaan bahan pokok. Jokowi tak ingin terjadi kelangkaan sehingga membuat harga pangan melonjak.

(Baca: Di Tengah Pandemi Corona, Harga Pangan di Jakarta Masih Stabil Tinggi)

Advertisement

Selain itu, mereka harus membuat perkiraan atas ketersediaan bahan pokok ke depannya. Yang mana perkiraan tersebut tak hanya melihat dari produksi pangan saat ini saja.

"Mungkin panen yang ini baik, tapi panen pada penanaman bulan Agustus dan September nanti harus dilihat secara detail, sehingga tidak mengganggu produksi rantai pasok maupun distribusi dari bahan pangan yang ada," kata Jokowi.

Di samping itu, Kepala Negara juga meminta sosialisasi terkait penggunaan masker dan penjagaan jarak fisik terus disampaikan. Dia juga meminta semangat gotong royong pencegahan corona bisa ditumbuhkan dari lapisan masyarakat terbawah.

Jokowi pun berpesan agar Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatur manajemen penanganan pasien terkait corona. Menurutnya, jangan sampai seluruh pasien penderita corona dirawat di rumah sakit rujukan.

Dia ingin hanya pasien penderita corona dengan gejala berat yang dirawat di rumah sakit rujukan. Sedangkan untuk pasien dengan gejala ringan hingga sedang diarahkan ke Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta atau isolasi mandiri di rumah masing-masing.

(Baca: Pasokan Pangan Dunia Terguncang Covid-19, Bagaimana di Indonesia?)

“Kemudian tolong dicek hal-hal yang berkaitan dengan ventilator dan APD. Jangan sampai ada yang masih mengeluh kekurangan,” kata Jokowi.

Hingga Minggu (12/4), tercatat sudah ada 4.241 kasus corona di Indonesia. Dari jumlah tersebut, sekitar 359 orang dinyatakan sembuh dan 373 lainnya meninggal dunia. 

Reporter: Dimas Jarot Bayu
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement