Jaga Rupiah di Tengah Gejolak Corona, BI Tahan Bunga Acuan 4,5%

Agustiyanti
14 April 2020, 15:14
Bank Indonesia, suku bunga, pandemi corona, virus corona, pertumbuhan ekonomi, covid-19, dampak ekonomi corona
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memproyeksi ekonomi Indonesia pada tahun ini hanya mencapai 2,3%.

Bank Indonesia menahan suku bunga acuannya atau BI 7 Days Reverse Repo Rate (pada level 4,5%. Ini dilakukan BI untuk menjaga stabilitas rupiah di tengah tekanan pandemi corona.

Suku bunga fasilitas simpanan alias deposit facility pun tetap berada di level 3,75%, demikian pula dengan bunga pinjaman atau lending facility turut dipertahankan pada 5,25%.

"Berdasarkan asesmen yang dilakukan, rapat dewan gubernur BI pada 13-14 April 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7 days reverse repo rate sebesar 4,5%." ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi video di Jakarta, Selasa (14/4).

Keputusan ini, menurut Perry, diperlukan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian global akibat pandemi corona. Namun, BI menilai masih ada ruang penurunan suku bunga seiring inflasi yang rendah dan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

(Baca: Jokowi Waspadai Dampak Ekonomi Akibat Corona Berlanjut hingga 2021)

Perry menjelaskan perekonomian negara maju, seperti Amerika Serikat dan banyak negara Eropa akan mengalami penurunan pada 2020 meski sejumlah stimulus telah digelontorkan. Pola resesi akibat pandemi corona diperkirakan baru akan membaik pada kuartal IV 2020. 

"Pada 2021, pertumbuhan ekonomi diperkirakan meningkat tinggi didorong dampak positif  kebijakan yang ditempuh banyak negara," kata dia. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...