WHO: Tak Semua Pasien Covid-19 yang Sembuh Kebal Virus Corona

Desy Setyowati
14 April 2020, 13:04
WHO: Tak Semua Pasien Covid-19 yang Sembuh Kebal Virus Corona
ANTARA FOTO/Septianda Perdana/nz
Ilustrasi, seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) mengikuti Rapid Test COVID-19 ketika tiba dari Malaysia di Bandara Internasional Kualanamu Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (9/4/2020).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, tidak semua orang yang sembuh dari Covid-19 memiliki antibodi untuk melawan infeksi virus corona. Persoalan kekebalan ini pun masih dikaji lebih lanjut.

“Sehubungan dengan pemulihan dan kemudian terinfeksi lagi, saya yakin kami tidak memiliki jawaban untuk itu. Itu tidak diketahui,” kata Direktur eksekutif program kedaruratan WHO Dr. Mike Ryan dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (14/4).

Hal tersebut ia sampaikan saat konferensi pers di kantor pusat WHO di Jenewa. Pada kesempatan itu, ia mengatakan ada pertanyaan tentang apakah virus dapat aktif kembali setelah pasien pulih dan dinyatakan negatif Covid-19.

“Ada banyak alasan mengapa kami melihat kemungkinan reaktivasi infeksi baik dengan (untuk virus) yang sama atau agen lain,” katanya. (Baca: WHO Sebut 70 Vaksin Corona Dikembangkan, Tiga Sudah Diuji ke Manusia)

Secara umum, ada banyak situasi yang memungkinkan seseorang terinfeksi virus corona lagi. “Ketika seseorang tidak menghilangkan virus sepenuhnya dari sistem mereka,” ujar Ryan.

Terkait kekebalan pasien yang sudah sembuh, Ryan merujuk pada studi di Shanghai, Tiongkok. Dalam studi ini, beberapa pasien tidak memiliki respons antibodi terhadap virus corona.

Meski begitu, ada beberapa pasien lainnya mempunyai antibodi yang tinggi atas Covid-19. Namun, jika ditanya apakah pasien memiliki respons antibodi yang kuat terhadap virus corona, “itu pertanyaan terpisah,” kata ilmuwan WHO Dr. Maria Van Kerkhove.

(Baca: Kasus Corona di Dunia Nyaris 2 Juta Orang, Naik Dua Kali dalam 11 Hari)

Para pejabat WHO mengaku butuh lebih banyak data dari pasien yang pulih untuk memahami respons antibodi mereka terhadap virus corona. "Itu merupakan sesuatu yang benar-benar perlu kami pahami dengan lebih baik, seperti apa tanggapan antibodi dalam hal kekebalan," kata Van Kerkhove.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...