CORE Prediksi Pengangguran Bertambah 4,25 Juta Orang akibat Corona
Pandemi virus corona berpotensi menciptakan lonjakan jumlah pengangguran di dalam negeri. Center of Reform on Economics memperkirakan jumlah pengangguran terbuka pada kuartal II 2020 akan bertambah 4,25 juta orang.
Angka tersebut merupakan proyeksi yang dibuat CORE berdasarkan skenario ringan dampak pandemi corona. Sementara pada skenario sedang akan terdapat tambahan 6,68 juta orang yang menganggur, sedangkan pada skenario berat sebanyak 9,35 juta orang.
Lembaga tersebut menilai, kenaikan jumlah pengangguran terbukan bukan hanya disebabkan oleh perlambatan atau penurunan ekonomi. "Melonjaknya pengangguran terbuka juga disebabkan oleh perubahan perilaku masyarakat terkait pandemi Covid-19 dan kebijakan pembatasan sosial, baik dalam skala kecil maupun skala besar," tulis CORE dalam keterangan resminya dikutip Kamis (16/4).
CORE memprediksi ekonomi pada tahun ini hanya akan tumbuh 2%, bahkan berpotensi negatif 2%. Adapun penambahan jumlah pengangguran paling besar akan terjadi di Pulau Jawa. Dalam skenari ringan, jumlahnya mencapai 3,4 juta orang. Sementara pada skenario sedang mencapai 5,06 juta orang dan skenario berat 6,94 juta orang.
(Baca: Indef: Empat Sektor Industri Raup Untung di Tengah Pandemi Corona)
Secara keseluruhan, tingkat pengangguran terbuka pada kuartal II 2020 diperkirakan akan mencapai 8,2% jika mengacu skenario ringan. Sementara jika menggunakan skenario sedang dan berat, tingkat pengangguran masing-masing mencapai 9,79% dan 11,47%.
Berdasarkan data BPS, jumlah pengangguran pada Agustus 2019 mencapai 7,05 juta orang atau 5,28% dari total angkatan kerja. Pemerintah sebelumnya menargetkan tingkat pengangguran tahun ini dapat turun ke kisaran 4,8% hingga 5,1%.