Marak Zoombombing, Ahli TI Beri 6 Tips Hindari Penyusup di Rapat Zoom

Fahmi Ahmad Burhan
17 April 2020, 18:54
zoomboombing, aplikasi zoom, rapat online, tips
ANTARA
Ilustrasi, video conference. Ahli TI memberikan 6 tips untuk mencegah terjadinya zoomboombing atau penyusup pada aplikasi rapat online, Zoom.

Fenomena orang asing masuk saat rapat online di aplikasi Zoom atau Zoombombing terjadi juga di Indonesia. Ahli teknologi informasi (TI) memberikan enam tips agar pengguna aplikasi bisa terhindar dari Zoombombing.

Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom Alfons Tanujaya mengatakan, bukan hanya celah keamanan di aplikasi yang mengakibatkan maraknya fenomena Zoombombing, tetapi ada faktor kelengahan pengguna. Menurutnya Zoom harus disetel dengan benar. Untuk itu ia memberikan enam tips untuk menjaga keamanan di aplikasi Zoom.

Pertama, pengguna jangan membagikan tautan rapat online Zoom secara sembarangan. Selain itu tautan rapat termasuk ID dan kata sandi harus diberikan pada orang yang benar-benar akan mengikuti rapat. 

"(Zoombombing) yang terjadi umumnya disebabkan oleh pembagian tautan meeting secara ceroboh atau memang dibagikan secara umum," kata dia kepada Katadata.co.id, Jumat (17/4).

(Baca: Zoomboombing Terjadi di RI, Rapat Online Disuguhi Foto & Video Porno)

Kedua, host dalam rapat online perlu untuk menonaktifkan pengaturan fitur share screen. "Jangan semua orang, tetapi only host saja yang gunakan fitur share screen," kata Alfons. 

Fitur share screen di Zoom memang bisa membagikan tampilan desktop atau ponsel pribadi antar pengguna. Fitur itu sebenarnya berguna ketika pengguna ingin berikan presentasi di hadapan pengguna Zoom lainnya. 

Meski begitu, ketika fitur itu diaktifkan, pengguna lain bahkan penyusup bisa menampilkan gambar-gambar yang tidak jelas dan dilihat oleh peserta rapat lainnya.

Ketiga, mengaktifkan fitur ruang tunggu (waiting room). Fitur baru dari Zoom ini membuat administrator rapat bisa memberi izin atau tidak bisa pada pengguna yang ingin ikuti rapat. Ketika pengguna masuk ke aplikasi, kemudian memasukan ID dan kata sandi, pengguna harus menunggu izin terlebih dahulu.

(Baca: Data 500 Ribu Lebih Akun Zoom Dijual di Dark Web dan Forum Peretas)

Keempat, mengaktifkan fitur lock meeting untuk batasi peserta rapat. Apabila jumlah peserta dirasa mencukupi, dan tidak ada lagi peserta lainnya yang akan masuk, maka pengguna Zoom bisa kunci akses dengan fitur lock meeting. Kelima, ketika sudah mulai rapat, pengguna harus menjaga kerahasiaan data yang dianggap penting.

Menurut Alfons, Zoom mempunyai celah keamanan privasi data. Pembagian tautan di Zoom Chat bisa mengakibatkan eksploitasi pada kredensial Windows.

Keenam, pastikan aplikasi yang digunakan merupakan versi terbaru. Hal itu agar pengguna dapatkan berbagai fitur baru terkait keamanan dari Zoom, salah satunya fitur ruang tunggu.

Halaman:
Reporter: Fahmi Ahmad Burhan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...